Rangkuman Berita: Biaya Menumpuk Saat Perubahan Iklim Menambah Kerugian Asuransi Sebesar Rp 9.87 quadriliun ($600 Miliar)

Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah menyebabkan sepertiga dari klaim asuransi terkait cuaca di abad ini, dengan kerugian yang mencapai sekitar Rp 9.87 quadriliun ($600 miliar) dalam dua dekade terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa kerugian asuransi terkait iklim meningkat dari 31% menjadi 38% dalam dekade terakhir. Pada tahun 2022 saja, kerugian yang disebabkan oleh perubahan iklim mencapai Rp 855.14 triliun ($52 miliar) dari total Rp 2.17 quadriliun ($132 miliar) kerugian terkait cuaca. Peneliti juga menemukan bahwa kerugian yang diatribusikan kepada iklim pada tahun 2023 hampir sama dengan premi yang diterima oleh perusahaan asuransi dari klien bahan bakar fosil. Laporan ini menekankan bahwa industri asuransi perlu mengubah cara mereka memahami risiko iklim dan beradaptasi untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Para penulis laporan menyarankan agar perusahaan asuransi berhenti mendukung proyek bahan bakar fosil dan beralih ke energi bersih. Mereka juga mengingatkan bahwa jika situasi ini tidak ditangani, akan ada risiko besar bagi industri asuransi dan masyarakat, yang dapat menyebabkan ketidakstabilan finansial dan sosial yang lebih besar.