Courtesy of Reuters
SentinelOne, sebuah perusahaan keamanan siber dari California, baru-baru ini melaporkan hasil keuangan untuk kuartal ketiga yang tidak memenuhi harapan Wall Street. Meskipun pendapatan mereka mencapai Rp 3.46 triliun ($210,6 juta) , yang lebih tinggi dari perkiraan pasar, mereka tidak menghasilkan laba yang diharapkan, sehingga saham mereka turun lebih dari 12%. Perusahaan ini menghadapi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan besar lainnya seperti Palo Alto Networks dan CrowdStrike, yang juga berinvestasi untuk meningkatkan layanan mereka.
Meskipun mengalami tantangan, SentinelOne tetap optimis dan menaikkan proyeksi pendapatan untuk tahun fiskal 2025 menjadi Rp 13.45 triliun ($818 juta) . Mereka juga memperkirakan pendapatan kuartal keempat akan mencapai Rp 3.65 triliun ($222 juta) . Permintaan untuk layanan perlindungan digital semakin meningkat karena ancaman peretasan dan pelanggaran data yang semakin tinggi, sehingga perusahaan-perusahaan keamanan siber diharapkan dapat memberikan hasil yang kuat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan pendapatan SentinelOne pada kuartal ketiga?A
Pendapatan SentinelOne pada kuartal ketiga mencapai $210,6 juta, yang melebihi ekspektasi pasar.Q
Mengapa saham SentinelOne turun lebih dari 12%?A
Saham SentinelOne turun lebih dari 12% karena mereka gagal memenuhi estimasi Wall Street untuk laba kuartalan.Q
Siapa saja pesaing utama SentinelOne di industri cybersecurity?A
Pesaing utama SentinelOne di industri cybersecurity adalah Palo Alto Networks dan CrowdStrike.Q
Apa proyeksi pendapatan SentinelOne untuk tahun fiskal 2025?A
Proyeksi pendapatan SentinelOne untuk tahun fiskal 2025 adalah $818 juta, meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar $815 juta.Q
Bagaimana hasil kuartalan Palo Alto Networks dan CrowdStrike?A
Palo Alto Networks dan CrowdStrike baru-baru ini melaporkan hasil kuartalan yang kuat.