Courtesy of Reuters
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengumumkan bahwa NATO akan meningkatkan berbagi informasi dan melindungi infrastruktur penting dari tindakan sabotase yang dianggap "musuh" oleh Rusia dan China. Rutte menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara tersebut telah berusaha untuk mengganggu stabilitas negara-negara NATO melalui sabotase, serangan siber, dan disinformasi. Pertemuan menteri luar negeri NATO di Brussels bertujuan untuk merumuskan strategi baru dalam menghadapi ancaman hibrida, yang mencakup propaganda dan sabotase infrastruktur penting.
Beberapa pejabat keamanan Barat mengungkapkan bahwa ada kampanye hibrida yang terus berlangsung terhadap negara-negara NATO, termasuk dugaan sabotase kabel telekomunikasi di Laut Baltik. Meskipun Rusia dan China membantah tuduhan tersebut, negara-negara NATO masih menghadapi tantangan dalam merespons serangan yang dicurigai, karena ada perbedaan pendapat di antara anggota tentang seberapa banyak informasi yang harus dibagikan kepada publik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disampaikan oleh Mark Rutte dalam konferensi persnya?A
Mark Rutte menyampaikan bahwa NATO akan meningkatkan berbagi intelijen dan perlindungan infrastruktur kritis menghadapi tindakan sabotase oleh Rusia dan Cina.Q
Apa ancaman yang dihadapi NATO menurut artikel ini?A
NATO menghadapi ancaman dari tindakan sabotase, serangan siber, disinformasi, dan pemerasan energi yang dilakukan oleh Rusia dan Cina.Q
Apa tindakan yang akan diambil NATO untuk melindungi infrastruktur kritis?A
NATO akan mengambil langkah-langkah seperti berbagi intelijen yang lebih besar dan perlindungan yang lebih baik terhadap infrastruktur kritis.Q
Siapa yang dituduh melakukan sabotase terhadap negara-negara NATO?A
Rusia dan Cina dituduh melakukan sabotase dan serangan siber terhadap negara-negara NATO.Q
Apa tanggapan Rusia terhadap tuduhan sabotase yang dilayangkan kepada mereka?A
Rusia, melalui juru bicaranya Dmitry Peskov, menyatakan bahwa tuduhan tersebut adalah absurd dan tidak berdasar.