Courtesy of TechCrunch
Suchir Balaji, seorang mantan karyawan OpenAI berusia 26 tahun, ditemukan meninggal di apartemennya di San Francisco. Menurut laporan, kematiannya ditentukan sebagai bunuh diri oleh Kantor Pemeriksa Medis. Sebelum meninggal, Balaji mengungkapkan kekhawatirannya tentang pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh OpenAI, terutama terkait dengan penggunaan data untuk melatih model AI. Ia merasa bahwa teknologi yang dikembangkan OpenAI dapat membawa lebih banyak kerugian daripada manfaat bagi masyarakat.
Balaji bekerja di OpenAI selama hampir empat tahun dan terlibat dalam pengembangan produk seperti ChatGPT dan GPT-4. Ia juga pernah menulis tentang ketidakadilan penggunaan data pelatihan yang dilakukan oleh OpenAI. Sebelum bekerja di OpenAI, Balaji belajar ilmu komputer di University of California, Berkeley. Kematian Balaji mengejutkan banyak orang di dunia AI, dan banyak rekan-rekannya yang menyampaikan rasa duka cita di media sosial.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Suchir Balaji dan apa yang terjadi padanya?A
Suchir Balaji adalah mantan peneliti AI di OpenAI yang ditemukan meninggal di apartemennya di San Francisco.Q
Apa yang menjadi keprihatinan utama Balaji terkait OpenAI?A
Balaji khawatir tentang pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh OpenAI dan dampaknya terhadap internet.Q
Apa yang dilaporkan oleh New York Times tentang Balaji?A
New York Times melaporkan tentang keprihatinan Balaji terkait penggunaan data hak cipta oleh OpenAI.Q
Apa hubungan antara OpenAI dan gugatan hukum yang dihadapi mereka?A
OpenAI sedang menghadapi beberapa gugatan hukum dari surat kabar dan penerbit media, termasuk New York Times, terkait pelanggaran hak cipta.Q
Apa yang dilakukan Balaji sebelum bergabung dengan OpenAI?A
Sebelum bergabung dengan OpenAI, Balaji belajar ilmu komputer di University of California, Berkeley dan melakukan magang di OpenAI dan Scale AI.