Courtesy of Reuters
Bank sentral Rusia diperkirakan akan menaikkan suku bunga utamanya sebesar 200 basis poin menjadi 23% dalam pertemuan terakhir tahun 2024. Kenaikan ini disebabkan oleh inflasi yang tinggi dan nilai rubel yang melemah. Dari 27 analis, 23 di antaranya memperkirakan kenaikan tersebut, sementara yang lainnya memperkirakan kenaikan yang lebih kecil atau lebih besar. Kenaikan suku bunga ini juga memicu reaksi negatif dari para pemimpin bisnis yang merasa bahwa biaya pinjaman yang tinggi membuat investasi menjadi tidak menguntungkan.
Meskipun suku bunga dinaikkan, inflasi di Rusia tetap tinggi, bahkan melebihi perkiraan bank sentral. Rubel juga mengalami penurunan nilai terhadap dolar setelah sanksi baru dari AS. Namun, ada harapan bahwa bank sentral akan mulai mengurangi suku bunga secara bertahap pada tahun 2025 jika tidak ada kejadian luar biasa. Para analis percaya bahwa siklus pengetatan moneter ini hampir selesai, dan ada kemungkinan suku bunga akan mulai diturunkan pada paruh kedua tahun 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diharapkan oleh analis mengenai suku bunga Bank Sentral Rusia?A
Sebanyak 23 dari 27 analis memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 200 basis poin.Q
Siapa yang mengkritik kebijakan suku bunga tinggi dan mengapa?A
Andrei Kostin mengkritik kebijakan suku bunga tinggi karena dianggap tidak efektif untuk investasi di tengah pengeluaran militer yang tinggi.Q
Apa dampak sanksi terhadap nilai rouble?A
Sanksi menyebabkan rouble kehilangan hingga 15% nilainya terhadap dolar, menciptakan kekurangan mata uang asing di pasar domestik.Q
Kapan kemungkinan pemotongan suku bunga dapat terjadi menurut analis?A
Analis memperkirakan pemotongan suku bunga dapat terjadi pada paruh kedua tahun 2025.Q
Apa yang terjadi pada inflasi di Rusia saat ini?A
Inflasi di Rusia saat ini sudah melebihi estimasi Bank Sentral, mencapai 8,8%.