Harga minyak turun karena kekhawatiran permintaan dan dolar yang kuat.

Harga minyak turun karena kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan di tahun 2025, terutama di Cina.

Sinopec memperkirakan bahwa impor minyak Cina dapat mencapai puncaknya pada tahun 2025 dan konsumsi minyak akan mencapai puncaknya pada tahun 2027.

Dolar yang menguat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, yang dapat mengurangi permintaan minyak.

J.P. Morgan memperkirakan pasar minyak akan beralih dari keseimbangan pada tahun 2024 menjadi surplus 1,2 juta barel per hari pada tahun 2025.

Negara-negara G7 mempertimbangkan cara untuk memperketat kap harga minyak Rusia, termasuk larangan langsung atau menurunkan ambang harga.