Courtesy of SCMP
Qualcomm, perusahaan besar yang memproduksi chip untuk ponsel, baru-baru ini menang dalam persidangan melawan Arm Holdings, yang merupakan salah satu pelanggan terbesarnya. Arm mengklaim bahwa Qualcomm melanggar perjanjian lisensi untuk teknologi chip yang diperoleh saat Qualcomm membeli perusahaan rintisan Nuvia pada tahun 2021. Namun, juri di pengadilan federal di Delaware memutuskan bahwa Qualcomm tidak melanggar perjanjian tersebut, meskipun mereka tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai apakah Nuvia melanggar lisensi. Arm berencana untuk meminta sidang ulang karena mereka merasa tidak puas dengan keputusan tersebut.
Perselisihan ini penting karena banyak perusahaan teknologi besar bergantung pada arsitektur chip yang dilisensikan dari Arm dan digunakan dalam produk Qualcomm, seperti komputer dan mobil. Qualcomm menyatakan bahwa keputusan juri membuktikan hak mereka untuk berinovasi dan bahwa semua produk yang terlibat dalam kasus ini dilindungi oleh kontrak mereka dengan Arm. Sementara itu, Arm berpendapat bahwa perjanjian dengan Nuvia seharusnya dinegosiasikan ulang setelah akuisisi tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi inti dari perselisihan antara Qualcomm dan Arm Holdings?A
Inti dari perselisihan adalah klaim Arm Holdings bahwa Qualcomm melanggar lisensi untuk teknologi chip yang diperoleh dari akuisisi Nuvia.Q
Apa keputusan yang diambil oleh juri dalam kasus ini?A
Juri memutuskan bahwa Qualcomm tidak melanggar ketentuan perjanjian terkait produk chip Arm, tetapi tidak mencapai kesepakatan mengenai pelanggaran lisensi oleh Nuvia.Q
Mengapa Arm Holdings merasa perlu untuk meminta pengadilan ulang?A
Arm Holdings merasa perlu meminta pengadilan ulang karena juri tidak dapat mencapai konsensus pada semua klaim yang diajukan.Q
Siapa Maryellen Noreika dan apa perannya dalam kasus ini?A
Maryellen Noreika adalah hakim distrik AS yang menangani kasus ini dan menyatakan bahwa isu pelanggaran lisensi Nuvia dapat diadili kembali.Q
Apa dampak dari keputusan ini terhadap industri prosesor?A
Keputusan ini dapat mempengaruhi banyak perusahaan teknologi besar yang bergantung pada arsitektur chip yang dilisensikan dari Arm dan digunakan dalam produk Qualcomm.