Kongres Kembali Gagal Membatasi Ruang Lingkup Kekuatan Mata-mata dalam RUU Pertahanan Baru

Senat AS baru saja memberikan suara untuk memperluas program pengawasan yang kontroversial, yaitu Bagian 702 dari Undang-Undang Pengawasan Intelijen Asing (FISA). Dengan dukungan dari Presiden Biden, program ini memungkinkan pemerintah untuk memaksa berbagai perusahaan untuk membantu dalam penyadapan komunikasi antara warga AS dan orang asing. Meskipun ada kekhawatiran tentang penyalahgunaan kekuasaan pengawasan, terutama di bawah pimpinan orang-orang yang kontroversial, upaya untuk membatasi program ini tidak berhasil. Perubahan yang dilakukan oleh Kongres juga membuat batasan tentang perusahaan yang dapat dipaksa untuk menyadap menjadi tidak jelas, sehingga meningkatkan risiko bahwa komunikasi warga AS dapat diakses tanpa izin. Meskipun ada peringatan dari para ahli hukum tentang potensi penyalahgunaan program ini, Senat tetap melanjutkan untuk memperbarui program tersebut. Program ini memungkinkan pemerintah untuk secara diam-diam mendengarkan percakapan dan pesan dari orang asing, tetapi sering kali juga menangkap komunikasi warga AS. Selain itu, tidak ada pengawasan dari hakim federal terhadap perintah penyadapan ini, dan data yang dikumpulkan dapat disimpan hingga lima tahun. Upaya untuk melindungi privasi warga AS dari pengawasan tanpa izin juga gagal, meskipun ada kekhawatiran bahwa data pribadi dapat disalahgunakan.