Courtesy of Forbes
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin pesat dan mempengaruhi dunia seni dengan cara yang berbeda. Di tahun 2025, diperkirakan banyak orang akan dapat menciptakan karya seni yang sangat personal menggunakan alat AI, bahkan tanpa pelatihan khusus. Misalnya, seniman dapat menggabungkan foto mereka dengan dunia yang dibayangkan oleh mesin, menciptakan karya yang terasa akrab namun juga asing. Selain itu, tren seni baru seperti retro-futurisme akan muncul, dan kolaborasi antara seniman dan AI akan semakin umum, menghasilkan karya seni yang interaktif dan dinamis.
Namun, kemajuan ini juga membawa tantangan, seperti masalah hak cipta yang muncul ketika AI menggunakan karya seni tanpa izin. Beberapa perusahaan, seperti Getty Images, sedang menggugat untuk melindungi hak cipta mereka. Di sisi lain, meskipun ada penurunan permintaan untuk desainer grafis manusia, AI juga menciptakan peluang kerja baru, seperti agen AI yang membantu mengelola proyek. Dengan demikian, meskipun AI dapat mengubah cara kita berkreasi, ia juga membuka jalan bagi bentuk pekerjaan baru yang menarik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak kecerdasan buatan terhadap dunia seni?A
Kecerdasan buatan memberikan dampak besar, baik sebagai tantangan maupun peluang bagi para kreator seni.Q
Siapa Cansu Peker dan apa kontribusinya dalam seni digital?A
Cansu Peker adalah pendiri Digital Arts Blog yang membahas perkembangan seni digital dan kolaborasi antara manusia dan kecerdasan buatan.Q
Apa yang diharapkan dari seni yang dihasilkan oleh AI pada tahun 2025?A
Pada tahun 2025, diharapkan seni yang dihasilkan oleh AI akan semakin personal dan terintegrasi dengan pengalaman pengguna.Q
Bagaimana kolaborasi antara seniman dan AI akan berkembang?A
Kolaborasi antara seniman dan AI akan semakin berkembang, menciptakan seni yang lebih interaktif dan personal.Q
Apa tantangan hukum yang dihadapi oleh alat kecerdasan buatan?A
Tantangan hukum termasuk gugatan terkait pelanggaran hak cipta dan penggunaan data tanpa izin oleh alat kecerdasan buatan.