Pencarian Apa yang Mengguncang Bumi Selama Sembilan Hari Berturut-turut
Courtesy of QuantaMagazine

Rangkuman Berita: Pencarian Apa yang Mengguncang Bumi Selama Sembilan Hari Berturut-turut

QuantaMagazine
DariĀ QuantaMagazine
12 September 2024 pukul 07.00 WIB
48 dibaca
Share
Pada 16 September 2023, terjadi longsoran besar es dan batu di Greenland Timur yang memicu megatsunami dengan gelombang awal setinggi 200 meter. Gelombang ini menghantam dinding fjord dan mengalir ke laut terbuka. Kejadian ini sangat mengejutkan karena kecepatan dan kekuatannya, tetapi yang lebih aneh adalah suara gemuruh monoton yang berlangsung selama sembilan hari dan terdeteksi oleh seismometer di seluruh dunia. Tim peneliti dari 15 negara, termasuk militer Denmark, mencoba mencari penyebabnya, tetapi tidak menemukan penjelasan yang masuk akal hingga akhirnya mereka menemukan bahwa fenomena alam aneh ini seperti memukul permukaan Bumi secara ritmis seperti drum. Longsoran ini terjadi karena pemanasan iklim yang menyebabkan lapisan es menipis. Longsoran batu dan es ini menghantam fjord dengan kecepatan lebih dari 160 kilometer per jam, menciptakan megatsunami dengan tinggi rata-rata 110 meter. Gelombang ini merusak situs arkeologi Inuit dan pos ilmiah serta militer di Pulau Ella, tetapi tidak ada korban jiwa. Setelah itu, tim peneliti menemukan bahwa longsoran ini menciptakan gelombang berdiri yang disebut seiche, yang berosilasi di fjord selama sembilan hari. Penemuan ini menunjukkan bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi Bumi dengan cara yang mengejutkan dan mendorong para ilmuwan untuk terus memantau tanda-tanda peringatan di daerah lain yang rentan terhadap megatsunami.