Calo mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta)  untuk memperluas layanan makanan siap saji di luar Timur Tengah.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Calo mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta) untuk memperluas layanan makanan siap saji di luar Timur Tengah.

TechCrunch
Dari TechCrunch
30 Desember 2024 pukul 17.30 WIB
93 dibaca
Share
Calo adalah startup asal Timur Tengah yang menawarkan layanan pengantaran makanan siap saji yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Mereka menyediakan langganan makanan yang ditargetkan untuk segmen khusus, seperti penurunan berat badan atau makanan tinggi protein. Dengan meningkatnya permintaan untuk makanan yang lebih sehat dan praktis, Calo berhasil menarik perhatian investor dan baru-baru ini mengumpulkan dana sebesar Rp 411.13 miliar ($25 juta) untuk memperluas layanan mereka. Startup ini berencana untuk memperkenalkan lebih banyak opsi kustomisasi dan menjangkau pasar global, termasuk akuisisi startup makanan di Inggris.
Calo didirikan pada tahun 2019 dan saat ini beroperasi di beberapa negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi dan UEA. Mereka menawarkan berbagai pilihan makanan sehat yang dapat disesuaikan, dan telah melayani 10 juta makanan tahun ini. Dengan model bisnis yang efisien dan fokus pada kebutuhan pelanggan, Calo berharap dapat mencapai profitabilitas dan meluncurkan perusahaan mereka di pasar saham dalam beberapa tahun ke depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan oleh startup Calo?
A
Calo adalah startup yang menawarkan layanan pengiriman makanan siap saji yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Q
Siapa pendiri Calo dan apa latar belakangnya?
A
Pendiri Calo adalah Ahmed Al Rawi, yang sebelumnya membangun startup lain dan memiliki pengalaman memberi nasihat kepada startup di New York.
Q
Berapa banyak pendanaan yang telah diperoleh Calo?
A
Calo telah memperoleh total pendanaan sebesar $51 juta, termasuk $25 juta dalam putaran pendanaan Seri B.
Q
Apa yang membedakan Calo dari layanan pengiriman makanan lainnya?
A
Calo membedakan dirinya dengan menawarkan kustomisasi makanan untuk segmen khusus seperti penurunan berat badan dan kebutuhan diet tertentu.
Q
Apa rencana masa depan Calo untuk ekspansi?
A
Calo berencana untuk memperkenalkan personalisasi yang lebih dalam dan mengeksplorasi model bisnis baru seperti kios ritel untuk makanan siap saji.

Rangkuman Berita Serupa

GrubMarket mengumpulkan Rp 822.25 miliar ($50 juta)  dengan valuasi lebih dari Rp 57.56 triliun ($3,5 miliar)  untuk membangun AI untuk industri distribusi makanan senilai Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) .TechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
95 dibaca

GrubMarket mengumpulkan Rp 822.25 miliar ($50 juta) dengan valuasi lebih dari Rp 57.56 triliun ($3,5 miliar) untuk membangun AI untuk industri distribusi makanan senilai Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) .

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kebangkitan q-commerce yang meredup.TechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
48 dibaca

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kebangkitan q-commerce yang meredup.

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kegagalan q-commerce.TechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
47 dibaca

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kegagalan q-commerce.

Startup pembiayaan berbasis pendapatan terus mengumpulkan modal di MENA, di mana model ini terbukti berhasil.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
58 dibaca

Startup pembiayaan berbasis pendapatan terus mengumpulkan modal di MENA, di mana model ini terbukti berhasil.

Talabat Mengalami Penurunan di Debut Setelah IPO Terbesar di Teluk pada 2024YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
119 dibaca

Talabat Mengalami Penurunan di Debut Setelah IPO Terbesar di Teluk pada 2024

Talabat Meningkat dalam Debut di Dubai Setelah IPO Terbesar di Teluk untuk 2024YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
72 dibaca

Talabat Meningkat dalam Debut di Dubai Setelah IPO Terbesar di Teluk untuk 2024