Courtesy of InterestingEngineering
OpenAI, pembuat chatbot AI ChatGPT, dianggap sebagai pemimpin global dalam pengembangan model AI. Namun, ada laporan yang menyebutkan bahwa pendekatan OpenAI mungkin terinspirasi dari penelitian yang dilakukan oleh perusahaan China, Baidu. Dalam pengembangan AI, OpenAI menekankan pentingnya "scaling law," yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan akurasi model AI, diperlukan pelatihan dengan data yang lebih besar. Konsep ini dijelaskan dalam makalah OpenAI tahun 2020, tetapi beberapa kritikus berpendapat bahwa OpenAI tidak memberikan kredit yang cukup kepada Baidu, yang juga telah melakukan penelitian serupa sebelumnya.
Meskipun ada perdebatan tentang siapa yang pertama kali menemukan konsep ini, para ahli seperti Liu Zhiyuan dari Universitas Tsinghua di China berpendapat bahwa kedua perusahaan memiliki kontribusi penting dalam pengembangan AI. Baidu mungkin telah menemukan konsep ini lebih dulu, tetapi mereka menghadapi tantangan dalam sumber daya komputasi yang membuat mereka tertinggal dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di AS. Zhiyuan juga menyarankan bahwa kolaborasi antara kedua perusahaan dapat lebih bermanfaat untuk kemajuan penelitian AI daripada saling mengklaim siapa yang lebih dulu.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?A
Artikel ini membahas hubungan antara OpenAI dan Baidu dalam pengembangan model kecerdasan buatan.Q
Siapa yang dianggap sebagai pemimpin dalam pengembangan model AI?A
OpenAI dianggap sebagai pemimpin dalam pengembangan model AI, terutama melalui ChatGPT.Q
Apa itu 'scaling law' dan mengapa itu penting?A
'Scaling law' adalah konsep yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan akurasi model AI, diperlukan data yang lebih besar dan sumber daya komputasi yang lebih banyak.Q
Mengapa OpenAI tidak menyebutkan makalah Baidu 2017?A
OpenAI tidak menyebutkan makalah Baidu 2017 karena kritik menyatakan bahwa itu akan menunjukkan asal-usul konsep 'scaling law'.Q
Apa saran Liu Zhiyuan terkait kolaborasi dalam penelitian AI?A
Liu Zhiyuan menyarankan bahwa kolaborasi dapat membantu kemajuan penelitian AI daripada saling mengklaim siapa yang lebih dulu.