Courtesy of Reuters
Pada bulan Februari, sebuah serangan siber besar terjadi di perusahaan kesehatan UnitedHealth, yang mempengaruhi informasi pribadi sekitar 100 juta orang. Ini merupakan pelanggaran data terbesar di sektor kesehatan di Amerika Serikat. Kelompok peretas yang dikenal sebagai ALPHV atau "BlackCat" berhasil mencuri data, yang mungkin termasuk nomor identifikasi anggota asuransi kesehatan, diagnosis pasien, informasi perawatan, dan nomor jaminan sosial. UnitedHealth mulai memberi tahu pasien yang terkena dampak pada bulan Juni dan saat ini sedang menyelesaikan penyelidikan mengenai insiden tersebut.
Baca juga: UnitedHealth meminta penyedia layanan kesehatan untuk membayar kembali pinjaman yang terhack.
Akibat serangan ini, proses klaim asuransi terganggu secara luas, berdampak pada pasien dan penyedia layanan kesehatan di seluruh negara. UnitedHealth memperkirakan kerugian bisnis akibat serangan ini mencapai sekitar Rp 11.59 triliun ($705 juta) tahun ini. Perusahaan juga memberikan pinjaman besar kepada penyedia layanan yang terdampak dan mengeluarkan biaya untuk memberi tahu pelanggan tentang pelanggaran data ini.