Setelah mengalami pasang surut, startup pengantaran makanan Epicery tutup.
Courtesy of TechCrunch

Setelah mengalami pasang surut, startup pengantaran makanan Epicery tutup.

31 Des 2024, 21.00 WIB
53 dibaca
Share
Startup pengantaran makanan asal Prancis, Epicery, akan menghentikan operasinya setelah sembilan tahun beroperasi. Keputusan ini diambil karena tantangan ekonomi dan finansial yang tidak dapat diatasi, terutama setelah inflasi membuat pelanggan berpikir ulang tentang pengeluaran makanan mereka. Meskipun Epicery pernah mengalami kesuksesan saat pandemi COVID-19, perusahaan ini tidak mampu bersaing dengan banyaknya layanan pengantaran makanan lainnya yang muncul setelahnya, seperti Deliveroo dan Uber Eats. Pada tahun 2023, Epicery mencatat kerugian yang signifikan meskipun memiliki sekitar 25.000 pelanggan tetap.
Meskipun Epicery tidak berhasil mencapai profitabilitas, pendirinya, Édouard Morhange, merasa bangga telah membantu pengecer lokal beradaptasi dengan e-commerce. Dia berencana untuk melanjutkan pekerjaannya di sektor makanan dengan model baru yang akan mendukung digitalisasi industri makanan di Prancis dan luar negeri. Sementara itu, karyawan Epicery akan mendapatkan dukungan untuk mencari pekerjaan baru, dan ada harapan bahwa model bisnis serupa dapat muncul kembali di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan Epicery menghentikan operasinya?
A
Epicery menghentikan operasinya akibat tantangan ekonomi dan finansial yang tidak dapat diatasi.
Q
Siapa yang mengambil alih saham mayoritas Epicery?
A
Geopost mengambil alih saham mayoritas Epicery.
Q
Apa fokus utama dari layanan yang ditawarkan oleh Epicery?
A
Epicery berfokus pada pengiriman makanan premium dan produk dari pengecer lokal.
Q
Apa yang dikatakan Édouard Morhange tentang warisan Epicery?
A
Édouard Morhange merasa bangga telah memperkenalkan pengecer lokal ke e-commerce selama sepuluh tahun.
Q
Bagaimana nasib karyawan Epicery setelah penutupan?
A
Karyawan Epicery akan menerima dukungan dari tim HR untuk mencari peluang baru dalam grup atau membantu mereka menemukan pekerjaan.

Artikel Serupa

GrubMarket mengumpulkan Rp 822.25 miliar ($50 juta)  dengan valuasi lebih dari Rp 57.56 triliun ($3,5 miliar)  untuk membangun AI untuk industri distribusi makanan senilai Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) .TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
107 dibaca

GrubMarket mengumpulkan Rp 822.25 miliar ($50 juta) dengan valuasi lebih dari Rp 57.56 triliun ($3,5 miliar) untuk membangun AI untuk industri distribusi makanan senilai Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) .

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kebangkitan q-commerce yang meredup.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
57 dibaca

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kebangkitan q-commerce yang meredup.

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kegagalan q-commerce.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
58 dibaca

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kegagalan q-commerce.

Formance mengumpulkan Rp 345.35 miliar ($21 juta)  untuk membangun AWS untuk infrastruktur fintech.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
55 dibaca

Formance mengumpulkan Rp 345.35 miliar ($21 juta) untuk membangun AWS untuk infrastruktur fintech.

Pendanaan ventura tetap stabil di Prancis berkat startup AI.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
93 dibaca

Pendanaan ventura tetap stabil di Prancis berkat startup AI.

PrettyDamnQuick mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta)  untuk mempercepat proses checkout online.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
126 dibaca

PrettyDamnQuick mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta) untuk mempercepat proses checkout online.

Mengubah Belanja Grosir dengan Personalisasi Berbasis AIForbes
Bisnis
5 bulan lalu
112 dibaca

Mengubah Belanja Grosir dengan Personalisasi Berbasis AI