Courtesy of YahooFinance
Setelah dua tahun berturut-turut mengalami kenaikan lebih dari 20% untuk indeks S&P 500, para analis Wall Street memperkirakan bahwa laju kenaikan akan melambat pada tahun 2025. Meskipun diperkirakan akan ada pertumbuhan pendapatan yang kuat dari berbagai perusahaan dan pertumbuhan ekonomi AS yang tetap stabil, tahun 2025 diprediksi akan lebih volatil karena ketidakpastian terkait pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve dan kebijakan pemerintahan baru Donald Trump. Beberapa analis memperkirakan target akhir tahun untuk S&P 500 berkisar antara 6.600 hingga 7.100, dengan rata-rata kenaikan sekitar 12% dari level saat ini.
Namun, ada risiko yang dapat mempengaruhi pasar saham, seperti kemungkinan inflasi yang meningkat dan dampak dari kebijakan baru Trump. Meskipun ada harapan untuk pertumbuhan ekonomi yang baik, jika pertumbuhan tidak sesuai harapan, hal ini bisa berdampak negatif pada pasar saham. Para analis juga mencatat bahwa meskipun saham dapat bertahan dalam jangka panjang, mereka mungkin menghadapi gangguan signifikan akibat kebijakan yang belum pernah diterapkan sebelumnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkirakan oleh para ahli strategi Wall Street untuk S&P 500 di tahun 2025?A
Para ahli strategi Wall Street memperkirakan bahwa S&P 500 akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat di tahun 2025.Q
Mengapa pertumbuhan ekonomi AS dianggap penting untuk pasar saham?A
Pertumbuhan ekonomi AS dianggap penting karena dapat mempengaruhi kinerja saham dan proyeksi laba perusahaan.Q
Siapa yang memberikan proyeksi target akhir tahun untuk S&P 500?A
Brian Belski dari BMO Capital Markets memberikan proyeksi target akhir tahun untuk S&P 500 sebesar 6,700.Q
Apa risiko utama yang dihadapi pasar saham di tahun 2025?A
Risiko utama yang dihadapi pasar saham di tahun 2025 termasuk potensi kebangkitan inflasi dan ketidakpastian terkait kebijakan pemerintahan baru.Q
Bagaimana kebijakan Donald Trump dapat mempengaruhi pasar saham?A
Kebijakan Donald Trump, seperti tarif tinggi dan pemotongan pajak, dapat berpotensi meningkatkan inflasi dan mempengaruhi pasar saham.