Artikel - Blue Bird (BLBD): Beli, Jual, atau Tahan Setelah Laporan Keuangan Q3?

Blue Bird, perusahaan yang memproduksi bus sekolah, mengalami penurunan harga saham sebesar 24,1% dalam enam bulan terakhir, menjadi Rp 63.54 juta ($38,64) per saham. Meskipun ada penurunan ini, perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam penjualan, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 17,8% selama dua tahun terakhir. Blue Bird juga berhasil meningkatkan margin keuntungan dan arus kas bebas, yang menunjukkan bahwa mereka menjadi bisnis yang lebih efisien dan menguntungkan.

Dengan meningkatnya Return on Invested Capital (ROIC) dan prospek pasar yang lebih baik setelah pemilihan umum, banyak analis percaya bahwa ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk membeli saham Blue Bird. Mereka juga menyarankan untuk melihat daftar saham berkualitas tinggi yang telah memberikan pengembalian yang lebih baik dari pasar dalam lima tahun terakhir. Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, ada laporan riset gratis yang bisa diakses.

Pertanyaan Terkait

Apa yang terjadi dengan harga saham Blue Bird dalam enam bulan terakhir?

Harga saham Blue Bird telah turun 24,1% menjadi $38,64 per saham sejak Juni 2024.

Mengapa pertumbuhan volume penjualan penting bagi perusahaan transportasi berat?

Pertumbuhan volume penjualan penting karena menunjukkan permintaan yang kuat untuk produk dan membantu perusahaan mencapai profitabilitas yang lebih baik.

Apa itu aliran kas bebas dan mengapa itu penting bagi Blue Bird?

Aliran kas bebas adalah uang yang dihasilkan perusahaan setelah mengeluarkan biaya untuk mempertahankan atau memperluas asetnya, dan itu penting karena menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban.

Bagaimana ROIC Blue Bird menunjukkan kinerja perusahaan?

ROIC Blue Bird menunjukkan peningkatan yang signifikan, yang menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan modal yang diinvestasikan.

Apa yang diharapkan analis tentang pasar setelah pemilihan umum?

Setelah pemilihan umum, banyak analis mengharapkan pasar akan mengalami pemulihan dengan penurunan suku bunga dan inflasi yang mereda.