Templewater membangun hubungan di Timur Tengah untuk membuka potensi transisi energiTemui DeepSeek: start-up China yang mengubah cara model AI dilatihAlibaba menjual pengecer Sun Art seharga USRp 27.96 triliun ($1,7 miliar)  untuk memfokuskan kembali pada e-commerce
Courtesy of SCMP

Templewater membangun hubungan di Timur Tengah untuk membuka potensi transisi energiTemui DeepSeek: start-up China yang mengubah cara model AI dilatihAlibaba menjual pengecer Sun Art seharga USRp 27.96 triliun ($1,7 miliar) untuk memfokuskan kembali pada e-commerce

01 Jan 2025, 19.49 WIB
124 dibaca
Share
Alibaba, perusahaan e-commerce besar dari China, telah setuju untuk menjual seluruh sahamnya di Sun Art Retail Group, yang merupakan operator hypermarket terbesar di China, seharga HKRp 215.43 triliun ($13,1 miliar) (sekitar USRp 27.96 triliun ($1,7 miliar) ). Kesepakatan ini dilakukan dengan perusahaan ekuitas swasta DCP Capital dan diumumkan pada hari terakhir tahun 2024. Alibaba diperkirakan akan mengalami kerugian sebesar 13 miliar yuan (USRp 29.60 triliun ($1,8 miliar) ) setelah penjualan ini selesai. Ini adalah langkah kedua Alibaba dalam menjual bisnis fisiknya, setelah sebelumnya menjual sahamnya di Intime Retail.
Langkah ini menunjukkan bahwa Alibaba ingin lebih fokus pada bisnis inti mereka, yaitu e-commerce dan layanan cloud computing, termasuk bisnis terkait kecerdasan buatan. Perusahaan menyatakan bahwa penjualan Sun Art adalah kesempatan baik untuk mengubah aset yang tidak lagi menjadi fokus mereka menjadi uang, sehingga bisa lebih berkonsentrasi pada pengembangan bisnis utama mereka.
Sumber: https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3293065/alibaba-sells-hypermarket-operator-sun-art-us17-billion-refocus-e-commerce?module=top_story&pgtype=section

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan Alibaba terkait Sun Art Retail Group?
A
Alibaba setuju untuk menjual seluruh sahamnya di Sun Art Retail Group.
Q
Berapa nilai transaksi yang disepakati Alibaba untuk menjual sahamnya di Sun Art?
A
Nilai transaksi yang disepakati adalah HK$13,1 miliar (US$1,7 miliar).
Q
Siapa yang membeli saham Alibaba di Sun Art Retail Group?
A
Saham Alibaba di Sun Art dibeli oleh firma ekuitas swasta Tiongkok, DCP Capital.
Q
Apa tujuan Alibaba melakukan divestasi ini?
A
Tujuan Alibaba melakukan divestasi ini adalah untuk memfokuskan kembali pada operasi inti e-commerce dan cloud computing.
Q
Siapa CEO Alibaba yang memimpin strategi baru perusahaan?
A
CEO Alibaba yang memimpin strategi baru perusahaan adalah Eddie Wu Yongming.

Artikel Serupa

Pendapatan kuartalan Alibaba meningkat, laba melonjak berkat 'strategi yang didorong oleh AI'.SCMP
Teknologi
5 bulan lalu
197 dibaca

Pendapatan kuartalan Alibaba meningkat, laba melonjak berkat 'strategi yang didorong oleh AI'.

Alibaba Telah Banyak Menyusun Kesepakatan Selama Musim LiburanYahooFinance
Bisnis
7 bulan lalu
161 dibaca

Alibaba Telah Banyak Menyusun Kesepakatan Selama Musim Liburan

BYD mengalahkan Tesla sebagai pembuat mobil listrik murni terbesar di dunia pada kuartal keempat. Perusahaan AI China, SenseTime, mengurangi ruang kantor di Singapura. Alibaba berkomitmen pada jalur pertumbuhan setelah melepaskan aset ritel offline: analis.SCMP
Bisnis
7 bulan lalu
144 dibaca

BYD mengalahkan Tesla sebagai pembuat mobil listrik murni terbesar di dunia pada kuartal keempat. Perusahaan AI China, SenseTime, mengurangi ruang kantor di Singapura. Alibaba berkomitmen pada jalur pertumbuhan setelah melepaskan aset ritel offline: analis.

Alibaba berada di jalur pertumbuhan setelah melepaskan aset ritel offline: analisSCMP
Bisnis
7 bulan lalu
209 dibaca

Alibaba berada di jalur pertumbuhan setelah melepaskan aset ritel offline: analis

Alibaba Akan Menjual Sun Art China ke Perusahaan Buyout dengan Diskon BesarYahooFinance
Finansial
7 bulan lalu
213 dibaca

Alibaba Akan Menjual Sun Art China ke Perusahaan Buyout dengan Diskon Besar

Alibaba menjual pengecer Sun Art seharga USRp 27.96 triliun ($1,7 miliar)  untuk memfokuskan kembali pada e-commerce.SCMP
Bisnis
7 bulan lalu
115 dibaca

Alibaba menjual pengecer Sun Art seharga USRp 27.96 triliun ($1,7 miliar) untuk memfokuskan kembali pada e-commerce.