Courtesy of Reuters
Pemberi pinjaman Inggris Close Brothers menunjuk Mike Morgan sebagai CEO grup yang baru.
07 Jan 2025, 14.55 WIB
131 dibaca
Share
Perusahaan Inggris, Close Brothers Group PLC, baru saja mengangkat Mike Morgan sebagai CEO baru setelah Adrian Sainsbury, CEO sebelumnya, memutuskan untuk meninggalkan perusahaan demi kesehatan setelah cuti medis. Perubahan ini terjadi di tengah masalah hukum terkait pembiayaan mobil yang mempengaruhi banyak bank dan pemberi pinjaman di Inggris. Sebuah pengadilan di London memutuskan bahwa broker pembiayaan mobil harus memberi tahu pelanggan tentang komisi saat mengambil pinjaman mobil, yang dapat menyebabkan skema pengembalian dana besar-besaran bagi konsumen.
Baca juga: Morgan Stanley mencatatkan laba yang melebihi perkiraan, CEO optimis tentang kesepakatan.
Mike Morgan sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan perusahaan dan telah mengambil alih tanggung jawab Sainsbury sejak September. Sainsbury bergabung dengan Close Brothers pada tahun 2013 dan menjadi CEO grup pada tahun 2020. Perusahaan juga telah mendapatkan izin untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan tersebut dan memperkirakan dampak yang mungkin terjadi pada proyeksi mereka untuk tahun 2025 akibat klaim pengembalian dana yang mungkin muncul.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang baru diangkat sebagai CEO Close Brothers?A
Mike Morgan baru diangkat sebagai CEO Close Brothers.Q
Mengapa Adrian Sainsbury meninggalkan posisinya?A
Adrian Sainsbury meninggalkan posisinya untuk fokus pada kesehatan setelah cuti medis.Q
Apa yang sedang diselidiki oleh Financial Conduct Authority?A
Financial Conduct Authority sedang menyelidiki keluhan konsumen tentang biaya berlebih saat membeli mobil.Q
Apa dampak dari keputusan pengadilan London terhadap broker pembiayaan mobil?A
Keputusan pengadilan London mengharuskan broker pembiayaan mobil untuk menginformasikan komisi kepada pelanggan, yang dapat memicu skema pengembalian konsumen.Q
Apa yang diperkirakan Close Brothers terkait klaim pengembalian di masa depan?A
Close Brothers memperkirakan dampak terhadap proyeksi keuangan mereka untuk tahun 2025 akibat klaim pengembalian yang mungkin terjadi.