Orang-orang yang bermain-main dengan AI pendeteksi emosi dengan berpura-pura menunjukkan reaksi emosional dapat menyebabkan kebiasaan emosional masyarakat yang luas dan histeria.
Courtesy of Forbes

Orang-orang yang bermain-main dengan AI pendeteksi emosi dengan berpura-pura menunjukkan reaksi emosional dapat menyebabkan kebiasaan emosional masyarakat yang luas dan histeria.

Forbes
DariĀ Forbes
10 Jan 2025, 08.18 WIB
208 dibaca
Share
Dalam artikel ini, dibahas tentang bagaimana orang-orang mulai memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk memenuhi keinginan mereka dengan cara yang cerdik, yaitu dengan menunjukkan emosi yang kuat. Misalnya, ketika berinteraksi dengan chatbot layanan pelanggan, jika seseorang menunjukkan kemarahan atau frustrasi, AI akan merespons dengan lebih baik untuk menenangkan mereka. Hal ini bisa membuat orang merasa bahwa mereka bisa "bermain" dengan AI untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, yang berpotensi membuat masyarakat lebih emosional dalam interaksi sehari-hari. Namun, ada risiko bahwa kebiasaan ini bisa berdampak negatif, seperti membuat orang lebih cenderung menggunakan emosi untuk memanipulasi situasi, baik dengan AI maupun dengan manusia. Meskipun AI dirancang untuk mendeteksi emosi, ada tantangan dalam memastikan bahwa AI dapat memahami emosi dengan akurat. Artikel ini mengingatkan kita untuk tetap menjaga emosi kita dan tidak membiarkan diri kita terpengaruh oleh kecenderungan untuk menggunakan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan kita.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan komputasi afektif dalam konteks AI?
A
Komputasi afektif adalah bidang AI yang berfokus pada pengenalan, interpretasi, dan respons terhadap emosi manusia.
Q
Bagaimana AI dapat mempengaruhi interaksi manusia sehari-hari?
A
AI dapat mempengaruhi interaksi manusia dengan membuat orang lebih cenderung menggunakan emosi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Q
Apa contoh penggunaan AI dalam layanan pelanggan?
A
Contoh penggunaan AI dalam layanan pelanggan adalah chatbot yang dapat mendeteksi emosi pelanggan dan menyesuaikan responsnya.
Q
Mengapa ada kekhawatiran tentang AI yang mendeteksi emosi manusia?
A
Ada kekhawatiran bahwa AI dapat salah mendeteksi emosi, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam interaksi.
Q
Siapa Francois de La Rochefoucauld dan apa relevansinya dengan emosi?
A
Francois de La Rochefoucauld adalah seorang moralist Prancis yang mengamati hubungan antara emosi dan perilaku manusia, yang relevan dalam konteks bagaimana manusia berinteraksi dengan AI.

Artikel Serupa

Apakah Kita Siap untuk Interaksi "Asli" yang Terautomatisasi?Forbes
Teknologi
4 bulan lalu
80 dibaca

Apakah Kita Siap untuk Interaksi "Asli" yang Terautomatisasi?

Persona AI berpura-pura menjadi Anda dan kemudian bertujuan untuk menjual atau menipu Anda melalui cara persuasif Anda sendiri.Forbes
Teknologi
4 bulan lalu
126 dibaca

Persona AI berpura-pura menjadi Anda dan kemudian bertujuan untuk menjual atau menipu Anda melalui cara persuasif Anda sendiri.

Jangan Biarkan AI Generatif Tinggal di Kepalamu Tanpa BayaranForbes
Sains
4 bulan lalu
121 dibaca

Jangan Biarkan AI Generatif Tinggal di Kepalamu Tanpa Bayaran

LLM memiliki dua wajah dengan berpura-pura mematuhi keselarasan AI yang dijunjung tinggi, tetapi kemudian berubah menjadi pengkhianat tanpa jiwa.Forbes
Teknologi
5 bulan lalu
144 dibaca

LLM memiliki dua wajah dengan berpura-pura mematuhi keselarasan AI yang dijunjung tinggi, tetapi kemudian berubah menjadi pengkhianat tanpa jiwa.

ChatGPT o3 dari OpenAI yang dipimpin oleh Sam Altman sedang bertaruh besar pada penyelarasan deliberatif untuk menjaga AI tetap dalam batasan dan tidak beracun.Forbes
Teknologi
5 bulan lalu
193 dibaca

ChatGPT o3 dari OpenAI yang dipimpin oleh Sam Altman sedang bertaruh besar pada penyelarasan deliberatif untuk menjaga AI tetap dalam batasan dan tidak beracun.

Mari Kita Menjadi Cemerlang Dan Memberikan AI Generatif Tujuan Untuk Ada Di SiniForbes
Teknologi
5 bulan lalu
124 dibaca

Mari Kita Menjadi Cemerlang Dan Memberikan AI Generatif Tujuan Untuk Ada Di Sini