Courtesy of QuantaMagazine
Pada tahun 1916, Karl Schwarzschild menemukan lubang hitam, tetapi mereka tidak dianggap penting hingga tahun 1970-an. Lubang hitam adalah bagian dari teori relativitas umum Albert Einstein, di mana ruang-waktu sangat terdistorsi dan gravitasi menjadi tak terbatas. Stephen Hawking dan Jacob Bekenstein kemudian mengubah pandangan ini dengan menunjukkan bahwa lubang hitam memiliki struktur mikroskopis dan entropi, yang merupakan ukuran ketidakteraturan dalam sistem. Bekenstein berpendapat bahwa entropi lubang hitam terkait dengan luas permukaannya, bukan volumenya, dan Hawking mengembangkan formula yang menunjukkan bahwa lubang hitam memancarkan radiasi dan memiliki suhu.
Formula Bekenstein-Hawking menunjukkan bahwa informasi mikroskopis yang tidak dapat diakses dari luar lubang hitam tersimpan di permukaannya. Ini berarti bahwa volume di dalam lubang hitam tidak menambah informasi tambahan, dan permukaannya adalah bagian yang lebih penting. Konsep ini dikenal sebagai prinsip holografik dan mungkin berlaku untuk ruang-waktu secara umum. Teori ini menyatakan bahwa struktur dasar lubang hitam dan mungkin seluruh alam semesta kita berasal dari batas berdimensi lebih rendah.