Courtesy of Forbes
Pusat Data AI dan Era Baru Permintaan yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
29 Okt 2024, 06.39 WIB
167 dibaca
Share
Kecerdasan buatan (AI) sedang mengubah banyak industri, khususnya pusat data AI yang membutuhkan banyak daya untuk mendukung teknologi canggih seperti kendaraan otonom dan chatbot. Diperkirakan, pusat data akan menggunakan 8% dari total daya di Amerika Serikat pada tahun 2030, dan perusahaan utilitas memerlukan investasi besar untuk memenuhi permintaan ini. Perusahaan seperti AMD dan Nvidia bersaing untuk menyediakan prosesor AI yang lebih baik, dengan AMD memprediksi pasar akselerator AI akan mencapai Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) pada tahun 2028. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, beberapa negara, termasuk Jepang, mencari sumber energi alternatif seperti tenaga nuklir dan energi terbarukan.
Selain itu, perusahaan teknologi besar seperti Google dan Amazon sedang berlomba membangun pusat data yang lebih efisien dan fleksibel. Ada juga pergeseran menuju pusat data lokal di berbagai negara untuk meningkatkan kedaulatan digital dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Dengan memanfaatkan AI, pusat data di masa depan diharapkan dapat lebih mandiri dan ramah lingkungan, menggunakan kombinasi sumber energi yang berbeda untuk menjaga keberlanjutan operasionalnya. Inovasi dan strategi geopolitik akan sangat penting dalam perkembangan pusat data AI ini, yang akan menjadi pendorong utama kemajuan teknologi di masa mendatang.