Courtesy of TechCrunch
Elon Musk, CEO dari beberapa perusahaan termasuk SpaceX, sedang dalam masalah dengan regulator karena tidak hadir dalam sidang pengadilan terkait penyelidikan pengambilalihan Twitter. Pada 10 September, Musk seharusnya memberikan kesaksian di pengadilan Los Angeles, tetapi dia tidak hadir dan hanya memberi tahu Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tiga jam sebelum sidang dimulai. Sebagai gantinya, Musk mengawasi peluncuran pesawat luar angkasa Polaris Dawn. SEC berencana untuk mengajukan sanksi terhadap Musk dan meminta penggantian biaya perjalanan yang dikeluarkan untuk sidang yang dibatalkan.
Baca juga: SEC AS, Musk setuju dengan jadwal untuk miliarder tersebut merespons gugatan, kata pengajuan.
Penyelidikan SEC ini bertujuan untuk mengetahui apakah Musk mematuhi hukum saat membeli saham Twitter sebelum mengakuisisi perusahaan tersebut seharga Rp 723.58 triliun ($44 miliar) pada tahun 2022. Ini bukan pertama kalinya Musk berurusan dengan SEC; pada tahun 2018, dia didenda Rp 657.80 miliar ($40 juta) dan diminta mundur sebagai ketua Tesla karena tweet yang dianggap memanipulasi pasar. SEC juga menyelidiki klaim Musk tentang kemampuan "self-driving" mobil Tesla dan penggunaan dana perusahaan untuk membangun "rumah kaca" untuk Musk.