Definisi baru obesitas mengesampingkan BMI untuk fokus pada kesehatan.
Courtesy of NatureMagazine

Definisi baru obesitas mengesampingkan BMI untuk fokus pada kesehatan.

14 Jan 2025, 07.00 WIB
237 dibaca
Share
Sejumlah peneliti mengungkapkan bahwa cara saat ini untuk mendiagnosis obesitas tidak cukup akurat dan tidak menangkap kompleksitas kondisi ini. Mereka mengusulkan definisi baru yang lebih fokus pada bagaimana kelebihan lemak tubuh, yang disebut adipositas, mempengaruhi kesehatan seseorang, bukan hanya mengandalkan indeks massa tubuh (BMI) yang menghubungkan berat badan dengan tinggi badan. Penelitian ini menunjukkan bahwa BMI bisa menyesatkan, karena seseorang yang berotot mungkin dianggap obesitas, sementara orang dengan BMI normal bisa memiliki lemak berlebih yang berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan. Lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami obesitas, yang dapat menyebabkan sekitar 5 juta kematian setiap tahun akibat penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung. Para peneliti menyarankan agar diagnosis obesitas tidak hanya menggunakan BMI, tetapi juga mengukur lingkar pinggang dan menggunakan pemindaian tubuh untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang lemak tubuh. Mereka juga menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti riwayat medis dan aktivitas sehari-hari untuk menilai dampak kelebihan lemak tubuh terhadap kesehatan seseorang.
Sumber: https://nature.com/articles/d41586-025-00123-1

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama penelitian tentang obesitas ini?
A
Fokus utama penelitian ini adalah untuk mendefinisikan dan mendiagnosis obesitas dengan cara yang lebih kompleks, terutama dengan mempertimbangkan adiposity.
Q
Mengapa BMI dianggap tidak memadai dalam mendiagnosis obesitas?
A
BMI dianggap tidak memadai karena tidak memperhitungkan komposisi tubuh yang berbeda, seperti otot versus lemak.
Q
Apa saja metode alternatif yang diusulkan untuk mendiagnosis obesitas?
A
Metode alternatif yang diusulkan termasuk pengukuran lingkar pinggang dan pemindaian tubuh menggunakan sinar-X rendah.
Q
Siapa saja peneliti yang terlibat dalam studi ini?
A
Peneliti yang terlibat dalam studi ini termasuk Elisabeth van Rossum, Francesco Rubino, Robert Eckel, dan Louise Baur.
Q
Mengapa penilaian yang dipersonalisasi penting dalam diagnosis obesitas?
A
Penilaian yang dipersonalisasi penting karena kelompok tertentu mungkin menghadapi risiko kesehatan pada ambang BMI yang lebih rendah.

Artikel Serupa

Mengapa Wanita Sering Terlambat Terdiagnosis Diabetes Tipe 2 Dibanding PriaWired
Sains
2 bulan lalu
19 dibaca

Mengapa Wanita Sering Terlambat Terdiagnosis Diabetes Tipe 2 Dibanding Pria

Pasar Obat Pengontrol Obesitas di Asia Siap Tumbuh Pesat Hingga 2035SCMP
Sains
2 bulan lalu
84 dibaca

Pasar Obat Pengontrol Obesitas di Asia Siap Tumbuh Pesat Hingga 2035

Akses Obat GLP-1 Makin Sulit: Pasien Berjuang Lawan Harga Mahal dan Larangan FDAWired
Sains
2 bulan lalu
84 dibaca

Akses Obat GLP-1 Makin Sulit: Pasien Berjuang Lawan Harga Mahal dan Larangan FDA

Obat penurun berat badan yang sedang diuji pada tahun 2025: akankah mereka mengalahkan Ozempic?NatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
181 dibaca

Obat penurun berat badan yang sedang diuji pada tahun 2025: akankah mereka mengalahkan Ozempic?

Obat Penurunan Berat Badan Seperti Ozempic Terkait Dengan Risiko Lebih Rendah Terhadap 42 KondisiForbes
Sains
6 bulan lalu
227 dibaca

Obat Penurunan Berat Badan Seperti Ozempic Terkait Dengan Risiko Lebih Rendah Terhadap 42 Kondisi

Obat obesitas: studi besar mengidentifikasi risiko kesehatan baruNatureMagazine
Sains
6 bulan lalu
123 dibaca

Obat obesitas: studi besar mengidentifikasi risiko kesehatan baru

Obat obesitas: studi besar menyoroti risiko kesehatan baruNatureMagazine
Sains
6 bulan lalu
128 dibaca

Obat obesitas: studi besar menyoroti risiko kesehatan baru