Courtesy of YahooFinance
UBS, sebuah bank Swiss, mendapatkan izin dari Departemen Tenaga Kerja AS untuk terus mengelola rencana pensiun di AS setelah mengalami kesalahan administratif yang mengancam aset senilai Rp 180.90 triliun ($11 miliar) yang mereka kelola. Izin ini berlaku hingga Juni 2029 dan retroaktif sejak Juni 2023, saat UBS mengambil alih Credit Suisse yang gagal. Meskipun UBS memiliki catatan kriminal di masa lalu, termasuk penipuan pajak, Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa tim UBS yang bekerja di pasar pensiun AS harus terpisah dari entitas yang memiliki catatan buruk tersebut.
Kesalahan ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi UBS dalam mengintegrasikan Credit Suisse, yang merupakan merger bank terbesar sejak krisis keuangan 2008. UBS harus memperbaiki tim kepatuhan mereka dan mengajukan laporan audit untuk mendapatkan izin baru. Aktivis juga berusaha untuk melarang UBS dari pasar pensiun AS karena kejahatan keuangan yang serius, tetapi permintaan mereka untuk mengadakan sidang publik ditolak. Jika UBS tidak mendapatkan izin ini, mereka mungkin harus keluar dari bisnis pengelolaan aset rencana pensiun.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan UBS terkait izin dari Departemen Tenaga Kerja AS?A
UBS diberikan waiver oleh Departemen Tenaga Kerja AS setelah kesalahan dokumen yang mengancam aset senilai $11 miliar yang dikelola bank tersebut.Q
Mengapa UBS membutuhkan waiver untuk mengelola rencana pensiun di AS?A
UBS membutuhkan waiver untuk dapat melayani pensiunan di AS karena mereka telah dihukum atas kejahatan seperti manipulasi pasar dan penipuan pajak.Q
Apa tantangan yang dihadapi UBS setelah akuisisi Credit Suisse?A
Tantangan yang dihadapi UBS termasuk integrasi Credit Suisse dan kepatuhan terhadap regulasi yang kompleks.Q
Apa reaksi aktivis terhadap aplikasi UBS untuk waiver?A
Aktivis mengklaim bahwa aplikasi UBS memiliki banyak kesalahan fakta dan meminta diadakannya sidang publik, namun permintaan tersebut ditolak.Q
Apa konsekuensi jika UBS kehilangan waiver tersebut?A
Jika UBS kehilangan waiver, mereka kemungkinan besar harus keluar dari bisnis pengelolaan aset rencana pensiun, yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi klien.