Netradyne mendapatkan Rp 1.48 triliun ($90 juta)  dengan valuasi Rp 22.20 triliun ($1,35 miliar)  untuk memperluas dashcam pintar untuk armada komersial.
Courtesy of TechCrunch

Netradyne mendapatkan Rp 1.48 triliun ($90 juta) dengan valuasi Rp 22.20 triliun ($1,35 miliar) untuk memperluas dashcam pintar untuk armada komersial.

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
18 Jan 2025, 04.04 WIB
131 dibaca
Share
Mengemudi yang teralihkan perhatian adalah salah satu penyebab utama kecelakaan mobil dan dapat menyebabkan kenaikan premi asuransi mobil. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan startup asal California, Netradyne, menyediakan kamera dasbor yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk pemilik armada, termasuk perusahaan besar seperti Amazon. Kamera ini dapat merekam data dan video kendaraan untuk meningkatkan keselamatan pengemudi, mengurangi kecelakaan hingga sekitar 50%. Netradyne juga memberikan notifikasi secara real-time kepada pengemudi jika mereka mengemudi dengan cara yang berbahaya dan memberikan penghargaan untuk perilaku baik.
Netradyne baru-baru ini mengumpulkan dana sebesar Rp 1.48 triliun ($90 juta) untuk memperluas operasinya ke negara-negara baru seperti Irlandia dan Jepang. Dengan lebih dari 18 miliar0.00 km (mil) data yang telah dikumpulkan, Netradyne berusaha meningkatkan akurasi produk dan mengembangkan model mengemudi yang lebih baik. Mereka menawarkan dua produk utama: kamera dasbor dengan empat sudut pandang dan kamera ganda yang dapat membantu pemilik armada memantau perilaku pengemudi dan mengurangi titik buta. Netradyne juga memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan privasi dan tidak membagikan informasi pribadi pengemudi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan mengemudi teralihkan?
A
Mengemudi teralihkan adalah salah satu penyebab utama kecelakaan mobil yang dapat meningkatkan premi asuransi mobil.
Q
Apa produk utama yang ditawarkan oleh Netradyne?
A
Produk utama yang ditawarkan oleh Netradyne adalah kamera dash berbasis AI yang meningkatkan keamanan pengemudi dan mengurangi kecelakaan.
Q
Siapa yang memimpin pendanaan Seri D untuk Netradyne?
A
Pendanaan Seri D untuk Netradyne dipimpin oleh Point72 Private Investments.
Q
Bagaimana Netradyne menggunakan data yang mereka kumpulkan?
A
Netradyne menggunakan data yang mereka kumpulkan untuk meningkatkan akurasi produk dan mengembangkan model mengemudi yang lebih baik.
Q
Apa yang dikatakan Avneesh Agrawal tentang tujuan Netradyne?
A
Avneesh Agrawal menyatakan bahwa tujuan Netradyne adalah untuk melatih model mengemudi menggunakan AI generatif untuk mengidentifikasi skenario mengemudi yang kompleks.

Artikel Serupa

Alternatif GPS murah Tern AI benar-benar berfungsi.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
56 dibaca

Alternatif GPS murah Tern AI benar-benar berfungsi.

Nirvana terus melaju dengan pendanaan Rp 1.32 triliun ($80 juta)  pada valuasi Rp 13.65 triliun ($830 juta)  untuk asuransi berbasis AI-nya.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
110 dibaca

Nirvana terus melaju dengan pendanaan Rp 1.32 triliun ($80 juta) pada valuasi Rp 13.65 triliun ($830 juta) untuk asuransi berbasis AI-nya.

Self Inspection mengumpulkan Rp 49.34 miliar ($3 juta)  untuk inspeksi kendaraan yang didukung AI.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
114 dibaca

Self Inspection mengumpulkan Rp 49.34 miliar ($3 juta) untuk inspeksi kendaraan yang didukung AI.

Netradyne mendapatkan Rp 1.48 triliun ($90 juta)  dengan valuasi Rp 20.56 triliun ($1,25 miliar)  untuk memperluas dashcam pintar untuk armada komersial.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
129 dibaca

Netradyne mendapatkan Rp 1.48 triliun ($90 juta) dengan valuasi Rp 20.56 triliun ($1,25 miliar) untuk memperluas dashcam pintar untuk armada komersial.

Di Luar ADAS: Membangun Budaya Armada Berbasis Data untuk Keberhasilan Keselamatan Jangka PanjangForbes
Teknologi
5 bulan lalu
112 dibaca

Di Luar ADAS: Membangun Budaya Armada Berbasis Data untuk Keberhasilan Keselamatan Jangka Panjang

Boon mengumpulkan Rp 337.12 miliar ($20,5 juta)  untuk membangun alat AI yang dapat diandalkan untuk armada.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
142 dibaca

Boon mengumpulkan Rp 337.12 miliar ($20,5 juta) untuk membangun alat AI yang dapat diandalkan untuk armada.