Peringatan Perjalanan: Kejahatan Siber Muncul Sebagai Ancaman Keamanan Utama Pada Tahun 2025

Saat merencanakan liburan, ancaman terbesar mungkin bukan pencopet atau bagasi hilang, tetapi risiko yang muncul secara online. Banyak pelancong, terutama yang sering bepergian, menjadi target empuk bagi penjahat siber karena mereka memiliki informasi berharga seperti poin perjalanan dan rincian pembayaran. Penelitian menunjukkan bahwa 62% orang khawatir tentang keamanan online, dan banyak penipuan siber seperti phishing dan situs web perjalanan palsu dapat membuat korban kehilangan uang dan informasi pribadi. Oleh karena itu, penting bagi pelancong untuk tetap waspada saat memesan perjalanan dan menggunakan jaringan publik. Untuk melindungi diri, pelancong disarankan untuk mengganti kata sandi secara berkala, menggunakan autentikasi dua faktor, dan tidak mengklik tautan mencurigakan. Menggunakan VPN saat terhubung ke Wi-Fi publik juga sangat dianjurkan untuk menjaga keamanan data pribadi. Selain itu, pelancong harus selalu memverifikasi identitas orang sebelum memberikan informasi sensitif dan waspada terhadap penipuan yang semakin canggih, termasuk yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Dengan melakukan riset dan memiliki rencana untuk menghadapi masalah yang mungkin muncul, pelancong dapat menikmati liburan mereka tanpa khawatir akan ancaman digital.