Courtesy of Reuters
ANZ Group, bank terbesar ketiga di Australia, baru-baru ini mengumumkan perubahan besar dalam organisasi mereka untuk meningkatkan operasi dan analisis data. Langkah ini diambil untuk mengatasi masalah regulasi yang muncul setelah adanya laporan bahwa departemen perdagangan obligasi bank tersebut diduga melebih-lebihkan perannya dalam penerbitan obligasi pemerintah pada tahun 2023, yang merugikan pembayar pajak Australia. ANZ akan menyatukan operasinya menjadi satu unit yang dipimpin oleh tim eksekutif baru, dan mereka juga akan membentuk unit analisis data terpusat untuk fokus pada strategi dan penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Dengan adanya perubahan ini, CEO ANZ, Shayne Elliott, berharap dapat menciptakan akuntabilitas yang lebih jelas dalam operasi mereka, sehingga dapat meningkatkan konsistensi dan respons terhadap pelanggan. Selain itu, penerapan AI diharapkan dapat membantu mendeteksi penipuan dan mengotomatiskan proses, yang sudah banyak digunakan oleh bank-bank lain untuk meningkatkan inovasi dan daya saing.