Courtesy of QuantaMagazine
RNA adalah molekul yang sangat rapuh dibandingkan dengan DNA. RNA bisa rusak dalam hitungan menit kecuali jika dilindungi oleh molekul yang lebih besar. Namun, para ilmuwan menemukan bahwa RNA bisa bertahan lebih lama jika berada dalam vesikel ekstraseluler (EV), yaitu gelembung kecil yang dikeluarkan oleh sel. Awalnya, EV dianggap sebagai kantong sampah yang membawa molekul rusak keluar dari sel. Namun, penelitian oleh Hadi Valadi di awal 2000-an menunjukkan bahwa RNA dalam EV bisa berfungsi dan digunakan oleh sel lain untuk membuat protein baru. Ini menunjukkan bahwa sel menggunakan EV untuk berkomunikasi satu sama lain.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa fenomena ini terjadi di semua domain kehidupan, termasuk bakteri, eukariota, dan arkea. Misalnya, mikroorganisme Haloferax volcanii menggunakan EV yang berisi RNA untuk berkomunikasi. RNA dalam EV bisa membawa pesan penting yang mempengaruhi sel penerima, seperti memperingatkan tentang bahaya atau membantu dalam infeksi. Penemuan ini menunjukkan bahwa RNA bisa menjadi alat komunikasi universal yang digunakan oleh berbagai organisme untuk bertukar informasi penting.