Courtesy of Axios
Dino Mavrookas, seorang mantan Navy SEAL, percaya bahwa dalam perang maritim, jumlah kapal yang dimiliki sangat penting. Perusahaan yang ia pimpin, Saronic, sedang berusaha untuk memproduksi ribuan kapal otonom yang dapat digunakan dalam konflik besar di masa depan. Baru-baru ini, Saronic meluncurkan kapal otonom ketiga mereka, Corsair, yang dapat menempuh jarak 1.0.00 km (000 mil) laut dan membawa beban hingga 1.000 pon. Kapal-kapal ini dirancang untuk beroperasi di berbagai kondisi, termasuk di lautan yang lebih menantang seperti Teluk Meksiko dan Samudera Atlantik.
Sementara itu, Angkatan Laut AS menghadapi masalah dalam pembangunan kapal yang tertunda, dan mantan Kepala Operasi Angkatan Laut, Adm. Michael Gilday, menekankan pentingnya produksi dan pengiriman kapal yang tepat waktu. Saronic telah mengumpulkan lebih dari Rp 4.11 triliun ($250 juta) dan memiliki lebih dari 200 karyawan yang berpengalaman dari perusahaan teknologi terkemuka. Saat ini, banyak perusahaan bersaing untuk mendapatkan perhatian dalam perlombaan senjata tanpa awak, dan penting untuk memperhatikan dampak maritim dari perkembangan ini.