Courtesy of YahooFinance

Vertiv Tertekan Sahamnya Karena AI Murah dari DeepSeek Mengguncang Industri

28 Jan 2025, 01.46 WIB

194 dibaca

Saham perusahaan produk dan layanan pusat data, Vertiv, mengalami penurunan sebesar 28,5% setelah pengumuman dari startup kecerdasan buatan asal China, DeepSeek. DeepSeek meluncurkan model bahasa besar baru yang lebih murah dan efisien dibandingkan dengan model yang ada saat ini. Model ini menggunakan chip semikonduktor yang kurang canggih dan biaya produksinya hanya sekitar Rp 90.45 miliar ($5,5 juta) . Keberhasilan DeepSeek dalam menarik perhatian pengguna dan mendapatkan pengakuan dari CEO Microsoft, Satya Nadella, menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan baru dapat bersaing tanpa harus mengeluarkan anggaran besar untuk teknologi canggih.

Berita ini menciptakan ketidakpastian di pasar, terutama bagi perusahaan yang bergantung pada infrastruktur mahal untuk pengembangan AI. Saham Vertiv telah mengalami volatilitas tinggi dan saat ini diperdagangkan jauh di bawah harga tertingginya dalam setahun. Meskipun ada penurunan yang signifikan, beberapa investor melihat ini sebagai peluang untuk membeli saham berkualitas tinggi. Dengan perkembangan AI yang cepat, penting bagi perusahaan untuk beradaptasi agar tetap kompetitif di pasar.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-vertiv-vrt-shares-trading-184602487.html

Analisis Kami

"DeepSeek-R1 menunjukkan bahwa inovasi AI kini tak lagi soal modal besar dan hardware mutakhir, melainkan soal efisiensi dan aksesibilitas yang lebih luas. Vertiv dan perusahaan serupa harus segera mengadaptasi strategi dan produk mereka agar tetap relevan di pasar AI yang cepat berubah ini."

Analisis Ahli

Satya Nadella

"Super impressive model dengan desain open-source dan efisiensi tinggi, menunjukkan pentingnya perkembangan AI dari China yang harus diperhatikan serius."

Prediksi Kami

Persaingan di bidang AI akan semakin ketat dengan lebih banyak pemain fokus pada efisiensi biaya dan optimalisasi perangkat keras daripada hanya mengejar performa terdepan, yang bisa memperlambat pertumbuhan perusahaan infrastruktur AI tradisional seperti Vertiv.