Courtesy of YahooFinance

Kerjasama Bisnis Semikonduktor Taiwan-AS Tetap Kuat Meski Ada Ancaman Tarif

28 Jan 2025, 14.41 WIB

190 dibaca

Taiwan dan Amerika Serikat memiliki hubungan bisnis yang saling menguntungkan dalam industri semikonduktor. Taiwan, yang merupakan rumah bagi perusahaan pembuat chip terbesar di dunia, TSMC, sangat penting dalam rantai pasokan teknologi global untuk perusahaan-perusahaan besar seperti Apple dan Nvidia. Meskipun Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif pada impor chip, Taiwan percaya bahwa model bisnis yang ada antara kedua negara ini akan tetap menguntungkan bagi keduanya.

Pada tahun 2020, TSMC mengumumkan rencana untuk membangun pabrik senilai Rp 197.34 triliun ($12 miliar) di Arizona, yang kemudian meningkat menjadi total investasi sebesar Rp 1.07 quadriliun ($65 miliar) . Meskipun ada ancaman tarif, Menteri Ekonomi Taiwan, Kuo Jyh-huei, menyatakan bahwa dampak dari tarif tersebut diperkirakan akan kecil karena keunggulan teknologi semikonduktor Taiwan. Selain itu, surplus perdagangan Taiwan dengan AS meningkat 83% tahun lalu, menunjukkan permintaan yang tinggi untuk produk teknologi canggih.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/responding-trump-tariff-threat-taiwan-074114463.html

Analisis Kami

"Kebijakan tarif dari AS berpotensi menimbulkan ketegangan jangka pendek, namun model bisnis komplementer antara Taiwan dan AS sulit untuk dihindari karena keunggulan teknologi Taiwan yang sulit ditandingi. Investasi besar TSMC di AS menunjukkan kesiapan kedua pihak untuk beradaptasi dan menjaga stabilitas rantai pasokan global."

Analisis Ahli

Morris Chang (Pendiri TSMC)

"Kolaborasi erat antara desain chip AS dan manufaktur Taiwan adalah fondasi utama kekuatan industri semikonduktor global, sehingga kebijakan unilateral akan merugikan kedua belah pihak."

Prediksi Kami

Kedua negara kemungkinan akan terus bernegosiasi dan bekerja sama agar rantai pasokan teknologi tetap berjalan lancar tanpa gangguan besar, meskipun ada tekanan dari kebijakan tarif AS.