Courtesy of InterestingEngineering
Korps Marinir AS baru saja menyelesaikan pelatihan tembak langsung pertama mereka dengan sistem pertahanan udara yang mengintegrasikan interceptor Iron Dome. Sistem ini menggabungkan radar dan pusat komando dari AS dengan interceptor Iron Dome dan peluncur mobile yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Raytheon. Selama pelatihan, Marinir berhasil mengoperasikan sistem tersebut dan berhasil mencegat target-target yang ditentukan. Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengembangan untuk menilai prototipe sistem baru yang memiliki kemampuan mencegat jarak menengah.
Sistem pertahanan udara baru ini, yang disebut SkyHunter, adalah versi Amerika dari Iron Dome yang dirancang khusus untuk Korps Marinir AS. Dengan adanya minat dari AS dan negara lain terhadap kemampuan unik Iron Dome, Raytheon dan Rafael telah meluncurkan sistem SkyHunter yang dapat diproduksi di AS. Sistem ini menggunakan radar deteksi dan pelacakan dari Raytheon untuk mengidentifikasi dan melacak ancaman udara yang masuk. Keberhasilan latihan ini menunjukkan kemampuan interceptor Iron Dome dan infrastruktur darat untuk berintegrasi dengan sistem pertahanan udara lainnya serta mencegat berbagai ancaman udara dalam situasi yang kompleks.