Courtesy of YahooFinance

Apakah Saat Ini Waktu Tepat Membeli Saham Littelfuse? Simak Analisisnya

29 Jan 2025, 05.07 WIB

102 dibaca

Littelfuse, sebuah perusahaan penyedia komponen elektronik, melaporkan pendapatan sebesar Rp 8.71 triliun ($529,5 juta) pada kuartal keempat tahun 2024, yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan analis tetapi tidak mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu. Meskipun perusahaan ini menunjukkan kinerja yang stabil, laba per sahamnya sedikit di bawah ekspektasi pasar. Littelfuse mengharapkan pendapatan kuartal berikutnya sekitar Rp 8.80 triliun ($535 juta) , yang sejalan dengan perkiraan analis, namun proyeksi laba per sahamnya lebih rendah dari yang diharapkan.

Dalam lima tahun terakhir, Littelfuse mengalami pertumbuhan penjualan yang baik, tetapi dalam dua tahun terakhir, pendapatannya mengalami penurunan. Meskipun perusahaan ini memiliki margin laba yang tinggi, margin operasionalnya menurun secara signifikan, menunjukkan bahwa biaya operasional meningkat. Meskipun ada beberapa tantangan, analis memperkirakan bahwa pendapatan Littelfuse akan tumbuh dalam 12 bulan ke depan. Ini menandakan bahwa ada potensi untuk perbaikan di masa depan, meskipun saat ini kinerja mereka tidak sepenuhnya memuaskan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/littelfuse-nasdaq-lfus-q4-sales-220712525.html

Analisis Kami

"Kondisi Littelfuse saat ini menggambarkan perusahaan yang tengah berjuang mempertahankan momentum di tengah tekanan margin yang berat dan perlambatan penjualan. Meskipun memiliki rekam jejak pertumbuhan yang baik, peringatan dari panduan laba dan margin operasi negatif menunjukkan bahwa investor harus berhati-hati dan menilai ulang prospek jangka menengah hingga panjang sebelum membeli saham ini."

Analisis Ahli

Dave Heinzmann

"Menegaskan bahwa kinerja kuartal sesuai dengan ekspektasi dan menyoroti komitmen perusahaan terhadap pelanggan global yang beragam."

Prediksi Kami

Littelfuse mungkin akan mengalami tekanan pada profitabilitas jangka pendek dan menghadapi tantangan dalam mengembalikan margin operasi ke tingkat yang sehat, sementara pertumbuhan pendapatan diperkirakan tetap lambat dalam beberapa kuartal mendatang.