Courtesy of YahooFinance

Intel Raih Pendapatan Meningkat Namun Tantangan Baru Membayangi Masa Depan

31 Jan 2025, 04.17 WIB

255 dibaca

Intel Corp. baru saja melaporkan pendapatan kuartal keempat yang lebih baik dari yang diperkirakan, mencapai Rp 235.16 triliun ($14,3 miliar) , yang membuat sahamnya naik hingga 2,9%. Namun, perusahaan ini masih menghadapi tantangan ke depan, dengan proyeksi pendapatan kuartal pertama yang diperkirakan antara Rp 192.41 triliun ($11,7 miliar) hingga Rp 208.85 triliun ($12,7 miliar) , di bawah estimasi analis. Intel juga sedang mencari pemimpin baru setelah CEO sebelumnya, Pat Gelsinger, dipecat karena perusahaan tidak mampu bersaing dengan baik di pasar chip, terutama dalam teknologi kecerdasan buatan.

Meskipun telah melakukan pengurangan biaya dan pemotongan 16.000 pekerjaan, Intel masih perlu meningkatkan produk chip-nya, terutama untuk akselerator kecerdasan buatan, agar bisa kembali bersaing dan mendapatkan kembali pangsa pasarnya yang hilang. Sementara itu, pesaing seperti Nvidia dan Advanced Micro Devices (AMD) semakin menggerogoti posisi Intel di pasar, dan perusahaan lain juga mulai memasuki pasar utama Intel.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/intel-fourth-quarter-sales-beat-211709547.html

Analisis Kami

"Situasi Intel mencerminkan betapa cepatnya industri semikonduktor berubah dan betapa sulitnya mempertahankan posisi dominan tanpa inovasi agresif terutama di bidang AI. Penggantian CEO yang mendadak dan penurunan pendapatan menunjukkan perlunya Intel merestrukturisasi bisnisnya secara radikal untuk bisa bersaing dengan rival yang lebih gesit dan fokus pada teknologi baru."

Analisis Ahli

Mark Liu (Chairman, TSMC)

"Intel harus mempercepat adaptasi teknologi manufaktur dan kolaborasi dengan ekosistem global jika ingin tetap relevan terutama dalam menghadapi tekanan dari pesaing yang memanfaatkan outsourcing manufaktur."

Lisa Su (CEO, AMD)

"Persaingan sengit di pasar chip menuntut inovasi tidak hanya pada produk tetapi juga dalam efisiensi biaya dan kecepatan waktu pemasaran, dan Intel mesti berani bertransformasi lebih jauh."

Prediksi Kami

Intel kemungkinan akan terus menghadapi tekanan finansial dan pasar hingga menemukan CEO baru serta strategi yang efektif untuk bersaing dalam teknologi chip kecerdasan buatan dan manufaktur yang lebih maju.