Courtesy of YahooFinance

Pendapatan Apple Naik Rekor, Tapi Penjualan iPhone di China Turun

31 Jan 2025, 05.21 WIB

251 dibaca

Apple baru saja mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal pertama tahun fiskal yang menunjukkan pendapatan mencapai Rp 2.04 quadriliun ($124,3 miliar) , naik 4% dibandingkan tahun lalu. Meskipun pendapatan dari layanan meningkat 14% menjadi Rp 433.16 triliun ($26,34 miliar) dan penjualan Mac serta iPad juga mengalami kenaikan, penjualan iPhone justru turun hampir 1% menjadi Rp 1.14 quadriliun ($69,14 miliar) . Ini menjadi perhatian karena penjualan iPhone adalah sumber pendapatan terbesar bagi Apple, dan penurunan ini terjadi setelah peluncuran iPhone 16.

Di sisi lain, Apple menghadapi tantangan di pasar China, di mana penjualannya mengalami penurunan. Pabrikan smartphone lokal seperti Vivo dan Huawei semakin memperluas pangsa pasar mereka. Setelah laporan ini dirilis, saham Apple turun sekitar 1,5% dalam perdagangan setelah jam kerja, dan secara keseluruhan sahamnya telah turun sekitar 5% di tahun 2025.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/apples-earnings-top-estimates-services-222138024.html

Analisis Kami

"Apple berhasil menunjukkan ketangguhan bisnisnya melalui pertumbuhan layanan dan perangkat non-iPhone, yang semakin mengurangi ketergantungan pada iPhone sebagai sumber pendapatan utama. Namun, tantangan pasar China yang semakin kompetitif adalah peringatan serius yang harus segera diatasi agar tidak mengganggu pertumbuhan global Apple ke depan."

Analisis Ahli

Tim Cook

"Pendapatan layanan yang kuat mengindikasikan diversifikasi yang sukses dalam bisnis Apple, namun fokus harus terus diberikan pada inovasi produk untuk menghadapi persaingan ketat di pasar China."

Ming-Chi Kuo

"Penurunan penjualan iPhone mungkin terkait bukan hanya faktor pasar tapi juga siklus pembaruan produk, sehingga strategi produk yang lebih agresif sangat dibutuhkan untuk mempertahankan pangsa pasar."

Prediksi Kami

Penurunan penjualan iPhone di pasar China kemungkinan akan mendorong Apple untuk menyesuaikan strategi pemasaran dan pengembangan produk agar dapat bersaing lebih efektif dengan produsen lokal dalam beberapa kuartal berikutnya.