Courtesy of Reuters
Meta Platforms, perusahaan yang memiliki Facebook, mengumumkan bahwa mereka akan mengalami peningkatan besar dalam biaya infrastruktur terkait kecerdasan buatan (AI) tahun depan. Meskipun mereka melaporkan keuntungan dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal ketiga, saham mereka turun 2,9% setelah jam perdagangan. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa meskipun pengeluaran infrastruktur mungkin tidak disukai investor saat ini, mereka akan terus berinvestasi karena melihat peluang besar di bidang AI. Meta AI, chatbot yang dapat menghasilkan gambar dan menjawab pertanyaan, kini memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan.
Di sisi lain, divisi Reality Labs Meta, yang memproduksi headset realitas virtual dan kacamata pintar, mengalami kerugian sebesar Rp 72.36 triliun ($4,4 miliar) , meskipun lebih kecil dari yang diperkirakan analis. Meta juga melaporkan bahwa pendapatan kuartal ketiga mencapai Rp 667.50 triliun ($40,59 miliar) , melebihi estimasi analis. Dengan meningkatnya pengeluaran iklan selama musim liburan, Meta berharap dapat meningkatkan pendapatannya. Meskipun pertumbuhan pengguna melambat, Meta optimis dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan dengan alat AI yang dapat menampilkan konten yang sesuai dengan minat pengguna.