Courtesy of Reuters
Paycom mengalahkan perkiraan pendapatan kuartalan berkat permintaan yang kuat untuk layanan penggajian.
31 Okt 2024, 04.27 WIB
31 dibaca
Share
Paycom Software, sebuah perusahaan yang berbasis di Oklahoma City, berhasil melampaui perkiraan pendapatan kuartalan Wall Street berkat meningkatnya permintaan untuk layanan manajemen karyawan di pasar kerja yang kuat. Pada kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September, Paycom melaporkan pendapatan sebesar Rp 7.43 triliun ($452 juta) , lebih tinggi dari perkiraan analis yang sebesar Rp 7.35 triliun ($447 juta) . Saham perusahaan ini naik 6,3% setelah pengumuman tersebut. Permintaan untuk solusi manajemen tenaga kerja, seperti layanan Beti yang memungkinkan penggajian mandiri, juga meningkat, dan Paycom berencana untuk memperluas layanan ini ke Irlandia.
Perusahaan ini memproyeksikan pendapatan kuartal saat ini antara Rp 7.84 triliun ($477 juta) hingga Rp 7.96 triliun ($484 juta) , sedikit lebih rendah dari perkiraan analis yang sebesar Rp 7.94 triliun ($483,1 juta) . Untuk tahun fiskal 2024, Paycom memperkirakan pendapatan antara Rp 30.69 triliun ($1,866 miliar) hingga Rp 30.80 triliun ($1,873 miliar) , yang sejalan dengan ekspektasi pasar. Hasil Paycom muncul setelah pesaingnya, Automatic Data Processing, meningkatkan proyeksi pertumbuhan pendapatan mereka untuk tahun fiskal 2025 setelah akuisisi penyedia layanan manajemen WorkForce Software.