Courtesy of YahooFinance
United Parcel Service (UPS) mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi pengiriman untuk pelanggan terbesar mereka, Amazon, lebih dari 50% pada paruh kedua tahun 2026. Langkah ini diambil karena UPS ingin mengurangi bisnis yang kurang menguntungkan dan melindungi keuntungan mereka dari permintaan yang lemah untuk layanan pengiriman cepat. CEO UPS, Carol Tome, menyatakan bahwa meskipun Amazon adalah pelanggan terbesar, mereka bukan yang paling menguntungkan. UPS juga berencana untuk mengurangi biaya sekitar Rp 16.45 triliun ($1 miliar) dengan menutup gedung, mengurangi jumlah pesawat dan truk, serta mengotomatisasi proses pengiriman.
Pengumuman ini mengejutkan banyak orang di Wall Street dan menyebabkan saham UPS turun sekitar 18%. UPS berharap dengan mengurangi ketergantungan pada Amazon, mereka dapat meningkatkan pendapatan per paket yang dikirim. Meskipun ada tantangan, UPS tetap optimis dan memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 1.46 quadriliun ($89 miliar) untuk tahun 2025, meskipun lebih rendah dari perkiraan analis.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diprediksi oleh UPS untuk pendapatan tahun 2025?A
UPS memprediksi pendapatan tahun 2025 sebesar $89 miliar, di bawah estimasi rata-rata analis sebesar $94,88 miliar.Q
Mengapa UPS memutuskan untuk mengurangi volume pengiriman untuk Amazon?A
UPS memutuskan untuk mengurangi volume pengiriman untuk Amazon karena bisnis tersebut dianggap tidak menguntungkan dan berdampak negatif pada margin.Q
Siapa pelanggan terbesar UPS dan bagaimana dampaknya terhadap profitabilitas?A
Pelanggan terbesar UPS adalah Amazon, tetapi bisnis pengiriman untuk Amazon tidak dianggap sebagai yang paling menguntungkan.Q
Apa langkah-langkah yang diambil UPS untuk mengurangi biaya?A
UPS mengambil langkah-langkah seperti menutup gedung, mengurangi biaya pesawat dan tenaga kerja, serta mengautomasi proses penyortiran untuk mengurangi biaya.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap pengumuman UPS mengenai pengurangan pengiriman?A
Reaksi pasar terhadap pengumuman UPS adalah penurunan saham sekitar 18% setelah pengumuman tersebut.