Courtesy of YahooFinance

Tarif Impor AS Bisa Picu Kenaikan Harga Barang dan Tekan Daya Beli Konsumen

02 Feb 2025, 20.00 WIB

185 dibaca

Presiden Donald Trump akan menerapkan tarif baru yang tinggi pada barang-barang yang diimpor dari Kanada, Meksiko, dan China. Tarif ini adalah 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko, serta 10% untuk barang dari China. Hal ini diperkirakan akan menyebabkan kenaikan harga berbagai barang, seperti sayuran, buah-buahan, dan mobil. Ekonom memperkirakan bahwa jika semua biaya tarif dibebankan kepada konsumen, setiap orang di AS bisa membayar sekitar Rp 13.73 juta ($835) , atau sekitar Rp 53.31 juta ($3,242) untuk keluarga berempat. Meskipun dampaknya tidak langsung terasa, daya beli masyarakat akan terpengaruh dalam jangka menengah hingga panjang.

Beberapa barang yang mungkin menjadi lebih mahal termasuk sayuran dan buah-buahan yang banyak diimpor dari Meksiko, serta mobil dan suku cadang yang sebagian besar berasal dari Kanada dan Meksiko. Selain itu, pakaian yang diimpor dari China juga diperkirakan akan naik harganya. Tarif ini diberlakukan sebagai respons terhadap masalah imigrasi dan penyelundupan narkoba yang dianggap tidak ditangani dengan baik oleh ketiga negara tersebut.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/trump-tariff-blitz-hit-avocados-130000510.html

Analisis Ahli

James Knightley

"Dampak tarif tidak akan langsung terasa tetapi bisa menggerus daya beli konsumen secara signifikan dalam jangka menengah hingga panjang."

Nicole Gorton-Caratelli

"Tarif pada produk otomotif dari Kanada dan Meksiko sama saja dengan mengenakan bea pada produk domestik sendiri, yang akan menyulitkan produsen mobil AS."

Analisis Kami

"Tarif impor ini tampaknya lebih politis daripada ekonomi, dan justru akan berdampak negatif bagi konsumen AS yang harus menanggung harga barang lebih tinggi. Alih-alih memperkuat produksi dalam negeri, kebijakan ini bisa memicu inflasi dan menurunkan daya saing perusahaan Amerika yang sangat bergantung pada komponen impor."

Prediksi Kami

Harga barang-barang impor akan terus naik dan menekan daya beli masyarakat AS dalam jangka menengah hingga panjang, berpotensi memperlambat konsumsi domestik dan mengganggu rantai pasok industri dalam negeri.