Dua startup luar angkasa telah bergabung untuk menciptakan generasi berikutnya dari teleskop.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Dua startup luar angkasa telah bergabung untuk menciptakan generasi berikutnya dari teleskop.

TechCrunch
Dari TechCrunch
04 Februari 2025 pukul 23.00 WIB
76 dibaca
Share
Pada suatu malam yang cerah di Michigan, Nick Kim dari Upfront Ventures menunggu hasil dari teleskop yang dibuat oleh PlaneWave Instruments setelah menginvestasikan Rp 156.23 miliar ($9,5 juta) untuk OurSky, sebuah platform perangkat lunak untuk data observasi luar angkasa. Meskipun proses pengambilan gambar memakan waktu lama, Kim merasa senang karena ini menunjukkan adanya masalah yang perlu dipecahkan, dan akhirnya OurSky dan PlaneWave memutuskan untuk bergabung menjadi perusahaan baru bernama Observable Space. Mereka percaya bahwa dengan menggabungkan perangkat keras dan perangkat lunak, penggunaan teleskop akan menjadi lebih mudah dan terjangkau, serta membuka pasar baru.
Observable Space bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat dalam pelacakan objek di luar angkasa dan komunikasi dengan pesawat luar angkasa, seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengirimkan barang ke luar angkasa. Dengan sekitar 100 karyawan dan operasi manufaktur yang tetap di Michigan, perusahaan ini sudah menghasilkan pendapatan dan telah mengumpulkan dana sebesar Rp 180.90 miliar ($11 juta) . Pendiri kedua perusahaan merasa bahwa kolaborasi ini akan membawa banyak manfaat, dan mereka bahkan bercanda tentang memilih antara "Star Wars" atau "Star Trek" untuk nama perusahaan baru mereka, akhirnya memilih "Battlestar Galactica."

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan OurSky dan PlaneWave?
A
OurSky adalah platform perangkat lunak untuk data observasi luar angkasa, sedangkan PlaneWave adalah produsen teleskop.
Q
Mengapa merger antara OurSky dan PlaneWave penting?
A
Merger ini penting karena akan memudahkan penggunaan teleskop dan membuka pasar baru.
Q
Siapa saja pelanggan Observable Space?
A
Pelanggan Observable Space termasuk NASA, U.S. Space Force, dan Georgia State’s Center for High Angular Resolution Astronomy.
Q
Apa yang diharapkan dari teknologi Observable Space?
A
Diharapkan teknologi Observable Space dapat mengintegrasikan berbagai komponen teleskop dan mengurangi biaya.
Q
Bagaimana proses merger antara OurSky dan PlaneWave berjalan?
A
Proses merger berjalan dengan baik meskipun ada tantangan, dan membantu kedua perusahaan memahami cara kerja bersama.

Rangkuman Berita Serupa

Hammerspace Raih Pendanaan Rp 1.64 triliun ($100 Juta)  untuk Memperluas Akses Data AITechCrunch
Teknologi
15 hari lalu
96 dibaca

Hammerspace Raih Pendanaan Rp 1.64 triliun ($100 Juta) untuk Memperluas Akses Data AI

Hammerspace Raih Pendanaan Rp 1.64 triliun ($100 Juta)  untuk Optimalkan Data AITechCrunch
Teknologi
15 hari lalu
92 dibaca

Hammerspace Raih Pendanaan Rp 1.64 triliun ($100 Juta) untuk Optimalkan Data AI

Hammerspace Secures Rp 1.64 triliun ($100M)  to Revolutionize Data Management for AITechCrunch
Teknologi
15 hari lalu
84 dibaca

Hammerspace Secures Rp 1.64 triliun ($100M) to Revolutionize Data Management for AI

Lulusan YC Deepnight mengamankan Rp 90.45 miliar ($5,5 juta)  untuk perangkat lunak visi malam berbasis AI yang mengganggu industri bernilai miliaran dolar.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
104 dibaca

Lulusan YC Deepnight mengamankan Rp 90.45 miliar ($5,5 juta) untuk perangkat lunak visi malam berbasis AI yang mengganggu industri bernilai miliaran dolar.

Lulusan YC Deepnight mengamankan Rp 90.45 miliar ($5,5 juta)  untuk perangkat lunak visi malam berbasis AI yang mengganggu industri bernilai miliaran dolar.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
28 dibaca

Lulusan YC Deepnight mengamankan Rp 90.45 miliar ($5,5 juta) untuk perangkat lunak visi malam berbasis AI yang mengganggu industri bernilai miliaran dolar.

Karman+ mengumpulkan dana sebesar Rp 328.90 miliar ($20 juta)  untuk membangun pesawat luar angkasa otonom untuk penambangan asteroid.TechCrunch
Sains
2 bulan lalu
80 dibaca

Karman+ mengumpulkan dana sebesar Rp 328.90 miliar ($20 juta) untuk membangun pesawat luar angkasa otonom untuk penambangan asteroid.