Courtesy of YahooFinance

Perang Dagang AS-China: Xi Jinping Pilih Respon Hati-hati Hadapi Tarif Baru

04 Feb 2025, 19.01 WIB

124 dibaca

Dalam berita terbaru mengenai perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Presiden Xi Jinping mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dibandingkan dengan masa pemerintahan Donald Trump. Setelah Trump menerapkan tarif 10% pada produk China, Beijing segera membalas dengan tarif tambahan pada sekitar 80 produk dan melakukan penyelidikan antimonopoli terhadap Google. Meskipun China hanya mengenakan tarif pada produk senilai Rp 230.23 triliun ($14 miliar) , langkah ini menunjukkan bahwa mereka telah belajar dari pengalaman sebelumnya dan lebih memilih untuk tidak memperburuk situasi.

Xi Jinping kini lebih fokus pada menjaga stabilitas ekonomi China, yang sedang menghadapi tantangan seperti tekanan deflasi dan gelembung properti. Meskipun ada ketegangan, kedua negara berusaha untuk mencapai kesepakatan sebelum tarif baru diberlakukan. Trump juga menginginkan kerjasama dari China untuk menghentikan perang di Ukraina dan membahas kepemilikan aplikasi TikTok. Dalam situasi ini, China harus berhati-hati karena memiliki lebih banyak yang dipertaruhkan dalam hubungan dagang ini.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/xi-careful-reply-trump-tariffs-120154217.html

Analisis Ahli

Larry Hu

"China akan lebih memilih stimulus domestik daripada perang tarif yang penuh risiko karena memiliki lebih banyak yang dipertaruhkan dalam konfrontasi ini."

Analisis Kami

"Pendekatan berhati-hati China dalam menghadapi tarif AS kali ini adalah strategi cerdas untuk menghindari kerusakan yang lebih besar pada ekonomi dalam negeri mereka. Namun, ketegangan ini kemungkinan akan memicu duel ekonomi yang berkepanjangan hingga kedua belah pihak menemukan jalan tengah yang saling menguntungkan."

Prediksi Kami

Ketegangan perdagangan akan terus berlangsung dengan kemungkinan negosiasi lebih lanjut yang dapat berlangsung lama, sementara China akan memprioritaskan stimulus domestik dan upaya diversifikasi perdagangan untuk mengurangi ketergantungan pada AS.