Courtesy of Axios
Pemilihan umum yang akan datang di AS sangat penting bagi perkembangan kecerdasan buatan (AI). Jika Wakil Presiden Kamala Harris menang, dia kemungkinan akan melanjutkan pendekatan regulasi AI yang hati-hati seperti yang dilakukan oleh pemerintahan Biden, dengan dukungan untuk perusahaan chip dan beberapa pengawasan untuk proyek AI canggih. Namun, jika mantan Presiden Donald Trump menang, situasinya bisa menjadi lebih tidak menentu. Trump dikenal memiliki hubungan yang transaksional dengan perusahaan teknologi dan bisa jadi akan memberikan pengaruh lebih besar kepada Elon Musk, yang memiliki kepentingan besar dalam industri AI.
Baca juga: Trump tidak mundur dari pertarungan dengan Big Tech — tetapi bersedia untuk berkompromi tentang AI.
Hasil pemilihan ini juga akan mempengaruhi bagaimana undang-undang baru tentang AI akan dibuat. Jika Partai Demokrat menang, mereka mungkin akan lebih aktif dalam mengatur AI, tetapi jika Partai Republik tetap berkuasa, mereka cenderung mengambil posisi anti-regulasi. Selain itu, negara bagian seperti California kemungkinan akan menjadi arena utama untuk peraturan AI, sementara pengadilan juga akan berperan penting dalam menetapkan aturan baru terkait hak cipta dan kekayaan intelektual di era AI. Pada akhirnya, perusahaan-perusahaan yang mengembangkan AI akan tetap membuat keputusan penting tentang masa depan industri ini, terlepas dari siapa yang menang dalam pemilihan.