Courtesy of InterestingEngineering
Amerika Serikat telah mengembangkan sistem pertahanan rudal baru yang disebut THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dengan bantuan kontrak senilai Rp 46.21 triliun ($2,81 miliar) dari Lockheed Martin. Sistem ini dirancang untuk mencegat rudal balistik pada fase akhir penerbangannya dan memiliki jangkauan sekitar 200 kilometer. Kontrak ini akan berlangsung dari 2025 hingga 2035 dan mencakup pengujian serta evaluasi sistem. THAAD 6.0, versi terbaru dari sistem ini, akan memiliki peningkatan penting seperti integrasi dengan sistem pertahanan lainnya dan langkah-langkah keamanan siber yang lebih baik.
Baca juga: Lockheed Martin Dapat Kontrak Rp 161.16 triliun ($9,8 Miliar) untuk 2.000 Rudal PAC-3 MSE
THAAD 6.0 juga diharapkan akan dilengkapi dengan teknologi radar canggih dan kemampuan untuk menghadapi ancaman hipersonik. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, sistem ini dapat membedakan antara ancaman nyata dan umpan. Selain itu, ada rencana untuk meningkatkan kemampuan sistem dalam menghadapi rudal yang bergerak cepat dan memperluas jangkauan serta strategi pertahanan multi-lapis. Dengan semua peningkatan ini, THAAD 6.0 bertujuan untuk menjadi sistem pertahanan yang lebih efektif dalam menghadapi berbagai ancaman di masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/thaad-6-0-us-next-missile-shield
[1] https://interestingengineering.com/military/thaad-6-0-us-next-missile-shield
Analisis Kami
"Penguatan THAAD dengan teknologi AI dan radar mutakhir akan memungkinkan AS merevolusi pertahanan udara balistiknya, namun kegagalan integrasi dengan IBCS bisa menjadi hambatan koordinasi sistem yang optimal. Investasi besar ini penting, tapi harus diimbangi dengan sinergi antar platform agar hasilnya maksimal di medan tempur nyata."
Analisis Ahli
Lieutenant General Heath A. Collins
"Pendekatan pengembangan THAAD 6.0 fokus pada peningkatan kemampuan pertahanan terhadap ancaman yang semakin kompleks, terutama rudal hipersonik dengan integrasi sistem yang lebih baik dan keamanan siber yang ditingkatkan."
Prediksi Kami
Pengembangan THAAD 6.0 akan memicu inovasi berkelanjutan pada teknologi pertahanan rudal AS, termasuk adopsi AI dan energi terarah, yang kemungkinan akan memengaruhi strategi pertahanan global dan memicu perlombaan senjata baru.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari kontrak yang diberikan kepada Lockheed Martin?A
Tujuan dari kontrak yang diberikan kepada Lockheed Martin adalah untuk mengembangkan sistem pertahanan rudal THAAD generasi berikutnya.Q
Apa yang dimaksud dengan THAAD dan bagaimana cara kerjanya?A
THAAD adalah sistem pertahanan yang dirancang untuk mencegat rudal balistik selama fase terminalnya, menggunakan teknologi 'hit-to-kill'.Q
Apa saja peningkatan yang diharapkan pada THAAD 6.0?A
Peningkatan yang diharapkan pada THAAD 6.0 termasuk radar canggih, kemampuan pertahanan hipersonik, dan integrasi teknologi AI.Q
Mengapa integrasi dengan IBCS menjadi isu penting dalam pengembangan THAAD?A
Integrasi dengan IBCS menjadi isu penting karena dapat meningkatkan koordinasi dan efektivitas sistem pertahanan udara secara keseluruhan.Q
Apa peran teknologi AI dalam pengembangan sistem THAAD 6.0?A
Teknologi AI diharapkan dapat meningkatkan pengenalan ancaman dan mempercepat proses pengambilan keputusan dalam menghadapi serangan.