THAAD 6.0: AS merencanakan sistem pertahanan rudal yang dilengkapi laser, didorong oleh AI, untuk membunuh hipersonik.
Courtesy of InterestingEngineering

THAAD 6.0: AS merencanakan sistem pertahanan rudal yang dilengkapi laser, didorong oleh AI, untuk membunuh hipersonik.

06 Feb 2025, 02.02 WIB
168 dibaca
Share
Amerika Serikat telah mengembangkan sistem pertahanan rudal baru yang disebut THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dengan bantuan kontrak senilai Rp 46.21 triliun ($2,81 miliar) dari Lockheed Martin. Sistem ini dirancang untuk mencegat rudal balistik pada fase akhir penerbangannya dan memiliki jangkauan sekitar 200 kilometer. Kontrak ini akan berlangsung dari 2025 hingga 2035 dan mencakup pengujian serta evaluasi sistem. THAAD 6.0, versi terbaru dari sistem ini, akan memiliki peningkatan penting seperti integrasi dengan sistem pertahanan lainnya dan langkah-langkah keamanan siber yang lebih baik.
THAAD 6.0 juga diharapkan akan dilengkapi dengan teknologi radar canggih dan kemampuan untuk menghadapi ancaman hipersonik. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, sistem ini dapat membedakan antara ancaman nyata dan umpan. Selain itu, ada rencana untuk meningkatkan kemampuan sistem dalam menghadapi rudal yang bergerak cepat dan memperluas jangkauan serta strategi pertahanan multi-lapis. Dengan semua peningkatan ini, THAAD 6.0 bertujuan untuk menjadi sistem pertahanan yang lebih efektif dalam menghadapi berbagai ancaman di masa depan.
Sumber: https://interestingengineering.com/military/thaad-6-0-us-next-missile-shield

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari kontrak yang diberikan kepada Lockheed Martin?
A
Tujuan dari kontrak yang diberikan kepada Lockheed Martin adalah untuk mengembangkan sistem pertahanan rudal THAAD generasi berikutnya.
Q
Apa yang dimaksud dengan THAAD dan bagaimana cara kerjanya?
A
THAAD adalah sistem pertahanan yang dirancang untuk mencegat rudal balistik selama fase terminalnya, menggunakan teknologi 'hit-to-kill'.
Q
Apa saja peningkatan yang diharapkan pada THAAD 6.0?
A
Peningkatan yang diharapkan pada THAAD 6.0 termasuk radar canggih, kemampuan pertahanan hipersonik, dan integrasi teknologi AI.
Q
Mengapa integrasi dengan IBCS menjadi isu penting dalam pengembangan THAAD?
A
Integrasi dengan IBCS menjadi isu penting karena dapat meningkatkan koordinasi dan efektivitas sistem pertahanan udara secara keseluruhan.
Q
Apa peran teknologi AI dalam pengembangan sistem THAAD 6.0?
A
Teknologi AI diharapkan dapat meningkatkan pengenalan ancaman dan mempercepat proses pengambilan keputusan dalam menghadapi serangan.

Artikel Serupa

Angkatan Darat AS Siapkan Baterai Kedua Rudal Hipersonik Dark Eagle 2026InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
85 dibaca

Angkatan Darat AS Siapkan Baterai Kedua Rudal Hipersonik Dark Eagle 2026

Golden Dome: Sistem Pertahanan Misil Masa Depan untuk Melindungi Amerika SerikatInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
62 dibaca

Golden Dome: Sistem Pertahanan Misil Masa Depan untuk Melindungi Amerika Serikat

Bagaimana Lockheed memikirkan permintaan Golden Dome dari Trump.Axios
Bisnis
4 bulan lalu
48 dibaca

Bagaimana Lockheed memikirkan permintaan Golden Dome dari Trump.

Rudal kruiser baru Angkatan Darat AS yang dapat lepas landas secara vertikal memiliki daya hancur setara HIMARS, dengan jangkauan 180 mil.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
163 dibaca

Rudal kruiser baru Angkatan Darat AS yang dapat lepas landas secara vertikal memiliki daya hancur setara HIMARS, dengan jangkauan 180 mil.

Tuntutan Trump terkait Iron DomeAxios
Finansial
5 bulan lalu
138 dibaca

Tuntutan Trump terkait Iron Dome

GhostEye Raytheon dengan sempurna melacak rudal jelajah berkecepatan tinggi, menyelesaikan uji tembak langsung.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
64 dibaca

GhostEye Raytheon dengan sempurna melacak rudal jelajah berkecepatan tinggi, menyelesaikan uji tembak langsung.

Studi AS mengeksplorasi penghubungan 'Iron Dome' Donald Trump dengan pertahanan ruang angkasa pejuang.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
183 dibaca

Studi AS mengeksplorasi penghubungan 'Iron Dome' Donald Trump dengan pertahanan ruang angkasa pejuang.