Courtesy of YahooFinance

Pasar Tenaga Kerja AS Stabil Tapi Rentan, Risiko Inflasi dan Tarif Jadi Fokus

06 Feb 2025, 18.00 WIB

245 dibaca

Dalam konferensi pers terbaru, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa pasar tenaga kerja di AS saat ini "secara umum stabil." Meskipun tingkat pengangguran sempat meningkat di awal tahun 2024, saat ini berada di angka 4,2% atau lebih rendah. Rasio lowongan pekerjaan terhadap pekerja yang menganggur juga menunjukkan keseimbangan, dan meskipun tingkat pengunduran diri dan perekrutan lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi, tidak ada tanda-tanda penurunan yang cepat. Namun, ada kekhawatiran bahwa jika inflasi tetap tinggi, hal ini bisa mempengaruhi pasar tenaga kerja.

Sektor yang berhubungan langsung dengan konsumen, seperti layanan dan perhotelan, menunjukkan pertumbuhan dengan penambahan 190.000 pekerjaan, sementara sektor barang mengalami penurunan. Meskipun saat ini pasar tenaga kerja terlihat sehat, para ekonom mengingatkan bahwa inflasi yang tinggi bisa menjadi ancaman. Kebijakan tarif yang diterapkan sebelumnya juga dapat mempengaruhi prospek inflasi dan pasar kerja. Dengan ketidakpastian yang ada, arah inflasi tetap menjadi fokus utama dalam pembahasan tentang ekonomi AS.

--------------------

Analisis Kami: Pasar tenaga kerja saat ini tampaknya sedang dalam kondisi jeda yang rentan; meskipun tidak menunjukkan tanda-tanda memburuk secara cepat, faktor eksternal seperti inflasi dan kebijakan perdagangan bisa mengubah arah dengan cepat. Investor dan pembuat kebijakan harus tetap waspada untuk mengantisipasi potensi risiko yang dapat mengganggu stabilitas ini.

--------------------

Analisis Ahli:

Nela Richardson: Inflasi yang tetap tinggi dan melemahnya sektor konsumen bisa melemahkan pasar tenaga kerja, karena sektor jasa yang konsumen-sentris sangat bergantung pada daya beli masyarakat.

--------------------

What's Next: Jika inflasi tidak terkendali dan kebijakan tarif semakin ketat, pasar tenaga kerja dapat mengalami perlambatan yang signifikan, berpotensi memicu resesi ekonomi dalam waktu dekat.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/the-biggest-factor-that-could-break-the-stable-labor-market-morning-brief-110030070.html