Courtesy of Wired
Medium, sebuah platform penerbitan yang telah beroperasi selama 12 tahun, kini menghadapi tantangan baru dengan meningkatnya jumlah konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Sebuah analisis menunjukkan bahwa lebih dari 47 persen dari 274.466 pos terbaru di Medium kemungkinan besar dihasilkan oleh AI. Meskipun CEO Medium, Tony Stubblebine, mengklaim bahwa mereka berusaha keras untuk mengurangi konten AI dan menekankan pentingnya tulisan manusia, banyak penulis dan editor di platform tersebut masih melihat banyak artikel yang tampaknya dihasilkan oleh AI. Medium telah memperbarui kebijakannya untuk membatasi konten AI, tetapi tantangan moderasi tetap ada, terutama dalam memisahkan tulisan berkualitas dari yang tidak.
Meskipun ada peningkatan konten AI, Stubblebine percaya bahwa sistem kurasi manusia di Medium membantu menonjolkan tulisan yang baik dan membatasi penyebaran konten berkualitas rendah. Namun, beberapa penulis merasa bahwa mereka masih sering menemukan artikel yang diduga dihasilkan oleh AI, bahkan yang menjadi viral. Dengan semakin banyaknya konten yang dihasilkan oleh AI, Medium dan platform lainnya harus terus beradaptasi untuk menjaga kualitas tulisan dan memastikan bahwa karya manusia tetap terlihat di tengah lautan konten yang dihasilkan oleh mesin.