Courtesy of TechCrunch
Kesulitan Dunia Menyatukan Aturan Kecerdasan Buatan di KTT Paris
11 Feb 2025, 20.25 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kesepakatan internasional mengenai Kecerdasan Buatan masih sulit dicapai di tengah konteks geopolitik yang rumit.
- Regulasi yang lebih ringan dan kolaborasi internasional sangat penting untuk kemajuan AI.
- Pentingnya menjaga Kecerdasan Buatan bebas dari bias ideologis untuk mencegah penyalahgunaan.
KTT Aksi Kecerdasan Buatan di Paris diharapkan menghasilkan deklarasi bersama tentang kecerdasan buatan yang ditandatangani oleh banyak pemimpin dunia. Namun, Amerika Serikat dan Inggris menolak untuk menandatangani deklarasi tersebut, menunjukkan betapa sulitnya mencapai kesepakatan dalam isu ini. Meskipun 61 negara, termasuk China, India, dan Jepang, telah menandatangani deklarasi yang menekankan pentingnya AI yang terbuka, etis, dan aman, banyak yang merasa bahwa deklarasi ini kurang ambisius dan tidak cukup untuk menghadapi tantangan global yang dihadapi oleh perkembangan AI.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengingatkan pentingnya menyederhanakan regulasi di Eropa agar bisa bersaing dalam pengembangan AI. Dia menekankan perlunya aturan internasional untuk mendukung inovasi dan mencegah fragmentasi. Sementara itu, Wakil Presiden AS, JD Vance, menegaskan bahwa AI harus bebas dari bias ideologis dan tidak digunakan untuk sensor otoriter. Penolakan AS untuk menandatangani deklarasi ini mencerminkan prinsip diplomatik yang lebih luas, mengikuti langkah-langkah sebelumnya di mana AS menarik diri dari beberapa organisasi internasional.
--------------------
Analisis Kami: Penolakan AS dan Inggris menunjukkan bahwa isu AI tidak hanya soal teknologi, tapi juga perebutan pengaruh geopolitik yang kompleks. Tanpa konsensus global yang kuat, regulasi AI berisiko terfragmentasi dan menghambat inovasi serta keamanan secara internasional.
--------------------
Analisis Ahli:
Dario Amodei: Deklarasi ini adalah kesempatan yang terlewat; AI membawa tantangan global besar yang membutuhkan tindakan cepat dan lebih tegas.
--------------------
What's Next: Kedepannya, akan ada tekanan lebih besar dari berbagai negara dan organisasi untuk mempercepat dan memperjelas aturan serta kerjasama internasional dalam tata kelola AI, walaupun perbedaan prinsip dan kepentingan nasional tetap menjadi hambatan utama.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/02/11/as-us-and-uk-refuse-to-sign-ai-action-summit-statement-countries-fail-to-agree-on-the-basics/
[1] https://techcrunch.com/2025/02/11/as-us-and-uk-refuse-to-sign-ai-action-summit-statement-countries-fail-to-agree-on-the-basics/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari KTT Kecerdasan Buatan di Paris?A
Tujuan dari KTT Kecerdasan Buatan di Paris adalah untuk mencapai kesepakatan internasional mengenai regulasi dan tata kelola AI.Q
Mengapa Amerika Serikat dan Inggris menolak untuk menandatangani deklarasi tersebut?A
Amerika Serikat dan Inggris menolak untuk menandatangani deklarasi tersebut karena mereka merasa itu tidak cukup ambisius dan ingin menjaga AI bebas dari bias ideologis.Q
Apa yang disampaikan oleh Ursula von der Leyen mengenai regulasi AI?A
Ursula von der Leyen menyampaikan bahwa regulasi keselamatan AI di Uni Eropa dirancang untuk menyederhanakan interaksi di antara negara-negara anggotanya.Q
Apa yang diharapkan Emmanuel Macron terkait regulasi AI di Eropa?A
Emmanuel Macron berharap agar Eropa dapat menyederhanakan regulasi untuk kembali bersaing dalam pengembangan AI di tingkat global.Q
Apa yang menjadi prinsip diplomatik bagi Amerika Serikat terkait deklarasi KTT AI?A
Prinsip diplomatik bagi Amerika Serikat terkait deklarasi KTT AI adalah untuk tidak terlibat dalam kesepakatan yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan mereka.