Courtesy of YahooFinance

WK Kellogg Catat Laba Lebih Tinggi Berkat Strategi Pangkas Biaya

11 Feb 2025, 20.55 WIB

148 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

WK Kellogg berhasil melaporkan laba yang lebih baik dari ekspektasi berkat upaya pemotongan biaya.
Kenaikan harga produk sereal membantu meningkatkan margin meskipun volume penjualan menurun.
Perusahaan berencana untuk melakukan reorganisasi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

WK Kellogg, perusahaan pembuat sereal seperti Froot Loops dan Frosted Flakes, melaporkan keuntungan yang lebih baik dari yang diperkirakan dan memprediksi laba tahunan yang juga di atas ekspektasi. Mereka berhasil meningkatkan margin keuntungan dengan mengurangi biaya melalui rencana reorganisasi yang mencakup penutupan pabrik dan pengurangan tenaga kerja. Saham perusahaan naik sekitar 4% setelah pengumuman ini.

Meskipun harga bahan baku meningkat, WK Kellogg terpaksa menaikkan harga produknya sebesar 3,8%, meskipun volume penjualannya turun 5,6%. Penjualan bersih mereka turun 1,8% menjadi Rp 10.52 triliun ($640 juta) , sedikit di bawah ekspektasi analis. Namun, perusahaan tetap optimis dengan proyeksi laba yang lebih tinggi untuk tahun ini, menunjukkan bahwa langkah-langkah penghematan biaya mereka mulai membuahkan hasil.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/wk-kellogg-forecasts-upbeat-2025-135556296.html

Analisis Kami

"Upaya penghematan WK Kellogg sangat tepat mengingat tekanan biaya terus meningkat, namun penurunan volume penjualan menunjukkan risiko jangka panjang pada pangsa pasar mereka. Perusahaan harus menemukan keseimbangan yang lebih baik antara harga dan nilai agar tetap kompetitif tanpa kehilangan pelanggan setia."

Analisis Ahli

Neil Kanatt

"WK Kellogg berhasil mengelola biaya dengan baik sehingga dapat mengalahkan ekspektasi laba meskipun menghadapi tantangan pasar yang ketat."

Prediksi Kami

WK Kellogg kemungkinan akan terus melakukan efisiensi operasi dan menyesuaikan harga untuk mempertahankan margin keuntungan meskipun volume penjualan mungkin tetap menurun akibat tekanan harga pada konsumen.