Courtesy of Reuters
Intel baru saja melaporkan hasil keuangan untuk kuartal ketiga tahun 2024, di mana pendapatannya lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh para analis. Meskipun demikian, perusahaan ini mengalami kerugian bersih yang besar sebesar Rp 272.99 triliun ($16,6 miliar) akibat biaya restrukturisasi. CEO Intel, Pat Gelsinger, menyatakan optimisme tentang masa depan bisnis PC dan server mereka, meskipun mereka masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai target profitabilitas. Saham Intel melonjak lebih dari 7% setelah pengumuman hasil ini.
Intel juga mencatat bahwa permintaan untuk chip server tradisional diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua tahun 2024, setelah beberapa kuartal permintaan yang lemah. Meskipun pendapatan dari segmen pusat data, termasuk chip AI, meningkat 9% menjadi Rp 54.27 triliun ($3,3 miliar) , Intel tetap menghadapi persaingan ketat dari AMD dan Nvidia. Perusahaan ini merencanakan pengeluaran modal antara Rp 197.34 triliun ($12 miliar) hingga Rp 230.23 triliun ($14 miliar) pada tahun 2025 untuk meningkatkan produksinya.