Courtesy of Forbes
Revolusi Smart Contracts: Mengubah Cara Kita Membuat dan Menegakkan Janji
12 Feb 2025, 16.45 WIB
99 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kontrak pintar dapat mengubah cara manusia berkoordinasi dan berkolaborasi.
- Penting untuk menemukan keseimbangan antara efisiensi algoritmik dan fleksibilitas manusia.
- Revolusi teknologi ini memerlukan pertimbangan mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan.
Wesley adalah CEO FPBlock yang membantu klien dengan teknik terbaru dalam pemrograman fungsional, cloud, DevOps, dan kontainerisasi. Sekitar 70.000 tahun yang lalu, manusia mulai mengembangkan kemampuan untuk menciptakan dan mempercayai cerita bersama, yang memungkinkan kerjasama besar-besaran. Salah satu konsep penting yang muncul adalah "perjanjian", di mana manusia bisa membuat janji dan terikat pada kata-kata mereka. Seiring waktu, perjanjian ini menjadi lebih formal dengan adanya tulisan dan kontrak, tetapi penegakannya masih bergantung pada sistem hukum yang lambat dan mahal.
Dengan kemajuan teknologi, khususnya blockchain, muncul konsep kontrak pintar yang dapat mengeksekusi perjanjian secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Kontrak pintar menjanjikan efisiensi dalam kerjasama manusia, tetapi juga menimbulkan tantangan baru. Mereka tidak memiliki fleksibilitas seperti sistem hukum tradisional yang bisa mempertimbangkan konteks dan menunjukkan belas kasihan. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara efisiensi algoritmik dan fleksibilitas manusia, agar teknologi ini dapat meningkatkan kehidupan manusia tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
--------------------
Analisis Kami: Smart contracts merupakan kemajuan besar yang menantang struktur legal tradisional, tetapi tanpa regulasi yang cermat dan design yang bijaksana, mereka bisa menimbulkan ketidakadilan karena ketidakmampuan menyesuaikan aturan dengan konteks manusiawi. Oleh karena itu, teknologi ini harus disertai dengan kerangka kerja yang mengintegrasikan penilaian manusia untuk menghindari dampak negatif dari kekakuan kode.
--------------------
Analisis Ahli:
Vitalik Buterin: Smart contracts berpotensi merevolusi kontrak sosial, namun peningkatan kemampuan untuk menangani kasus-kasus ekstrem dan penyesuaian konteks adalah kunci keberhasilannya.
Nick Szabo: Konsep smart contracts sebagai perjanjian yang dapat dieksekusi secara otomatis sudah lama ada, dan blockchain menjadikannya implementasi praktis, tetapi perlunya kehati-hatian dalam perancangannya sangat penting.
--------------------
What's Next: Di masa depan, akan berkembang sistem hibrida yang menggabungkan smart contracts untuk transaksi rutin dengan intervensi manusia pada kasus-kasus kompleks, sehingga menciptakan ekosistem perjanjian digital yang efisien sekaligus adaptif terhadap kondisi nyata.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/02/12/code-as-law-the-great-promise-and-peril-of-automated-agreements/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/02/12/code-as-law-the-great-promise-and-peril-of-automated-agreements/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu kontrak pintar?A
Kontrak pintar adalah perjanjian yang dieksekusi secara otomatis melalui kode tanpa intervensi manusia.Q
Bagaimana teknologi blockchain berperan dalam kontrak pintar?A
Teknologi blockchain memungkinkan pencatatan dan eksekusi kontrak pintar dengan cara yang aman dan transparan.Q
Apa tantangan utama dalam penerapan kontrak pintar?A
Tantangan utama dalam penerapan kontrak pintar adalah mengatasi kekakuan dan memastikan bahwa konteks manusia dapat dipertimbangkan.Q
Mengapa fleksibilitas dalam sistem hukum penting?A
Fleksibilitas dalam sistem hukum penting karena memungkinkan penilaian konteks dan penyesuaian terhadap keadaan yang berubah.Q
Apa dampak dari otomatisasi perjanjian terhadap kerjasama manusia?A
Otomatisasi perjanjian dapat meningkatkan efisiensi dalam kerjasama manusia, tetapi juga dapat mengurangi elemen kemanusiaan dalam pengambilan keputusan.